MAKALAH
TENTANG
MENGHITUNG ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN
DISUSUN OLEH
FIKMAKALAH.BLOGSPOT.COM
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Karena berkat karuniaNya lah kami telah dapat menyelesaikan ini .kami tulis karya tulis ini berdasarkan hasil analisis dan praktik yang kami lakukan.
Dengan terselesainya penulisan karya tulis ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada guru bidang studi Yang telah banyak memberikan masukan kepada kami sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang tua dan teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsug dalam menyelesaikan karya tulis ini.
kami menyadari keterbatasan ilmu, Penelitian dan pengalaman dalam membuat karya tulis ini, oleh karena itu, Masukkan berupa saran dan kritikan yang berguna sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan juga para pembaca.
Cidaun, November 2016
penulis
DAFTAR ISI :
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN PENULISAN 1
C. RUMUSAN MASALAH 1
BAB II PEMBAHASAN 2
BAB 3 PENUTUP 5
A. KESIMPULAN 5
B. SARAN 5
DAFTAR PUSTAKA 6
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kelahiran dan kematian penduduk merupakan suatu hal alami yang terjadi dalam kehidupan. Tingkat pertumbuhan kelahiran da kematian dipengaruhi oleh berbagai faktor.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara untuk mengitung angka kelahiran?
Bagaimana cara untuk menghitung angka kematian ?
TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung angka kelahiran
Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung angka kematian
Untuk memenuhi tugas yang diberikan
BAB II PEMBAHASAN
KELAHIRAN (Fertilitas/Natalitas)
Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.
Di mana:
CBR = (Crude Birth Rate) angka kelahiran kasar
L = jumlah kelahiran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
2. Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 – 30.
3. Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 – 2005 kurang lebih sebesar 29. Dibandingkan dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27, dan Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relatif tinggi.
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak. Berapa angka kelahiran kasarnya? Jawab:
Angka kelahiran kasar adalah 45, artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.
Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus. Di mana:
L = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49 tahun
Contoh:
Di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun 2006 ada 9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak. Berapakah angka kelahiran umumnya?
Jawab:
Angka kelahiran umum 100, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 – 49 tahun dalam satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.
KEMATIAN (Mortalitas)
Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 pendduk dalam setahun.
Angka kematian kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:
1. Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya kurang dari 13.
2. Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya antara 14 – 18.
3. Golongan tinggi, apabila jumlah mortalitasnya lebih dari 18.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui angka kematian kasar adalah:
Di mana:
M = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Menurut Wardiyatmoko angka kematian kasar (CDR) Indonesia dalam kurun waktu 2000 – 2005 kurang lebih sebesar 43. Dibandingkan dengan CDR Asia 42, Thailand 40, Malaysia 24, dan Singapura 9 maka CDR Indonesia masih relatif tinggi.
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk yang meninggal 800 anak. Berapakah angka kematian kasarnya?
Jawab:
Angka kematian kasarnya 8, artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk yang meninggal ada 8 orang.
2) Angka Kematian Khusus
Angka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah.
Di mana:
ASBR = angka kematian pada umur tertentu
Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu
Angka kematian kasar digolongkan rendah jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14 – 18, dan tinggi jika lebih dari 18.
Contoh:
Jumlah penduduk provinsi A yang berumur 65 – 69 tahun adalah 100.000 jiwa. Dalam waktu satu tahun yang meninggal dunia seban yak 20.000 jwa. Hitunglah angka kematian khusus menurut kelom pok umur di provinsi tersebut!
Jawab:
Artinya setiap 1.000 penduduk yang berumur 65 – 69 tahun, yang meninggal sebanyak 200 orang dalam setahun.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Rumus angka kelahiran
Angka kelahiran kasar
Angka kelahiran khusus
GFR=LW(15-49)X 1000
Rumus angka kematian
Angka kematian kasar
Angka kematian khusus
B. SARAN
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://geograph88.blogspot.co.id/2013/11/menghitung-angka-kelahiran-dan-angka.html
http://ghozaliq.com/angka-kelahiran-dan-angka-kematian/
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini
Post a Comment
0 Comments