BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rasul sebagai utusan Allah Swt. memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. Dan betapa penting nya bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat rasul.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Ada berapa sifat-sifat rasul yang wajib di ketahui?
2. Apa saja sifat sifat yang wajib dimiliki rasul ?
3. Apa saja sifat-sifat yang mustahil di miliki rasul ?
4. Apa saja sifat-sifat zaiz bagi rasul
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas yang di berikan.
2. Untuk mencari tahu apa saja sifat-sifat rasul yang wajib di ketahui.
3. Untuk mengetahui apa saja sifat –sifat yang wajib di miliki rasul.
4. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat yang mustahil di miliki rasul.
5. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat zaiz bagi rasul.
BAB 2 PEMBAHASAN
1. SIFAT-SIFAT RASUL
A. SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI RASUL
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut.
1. Aṡ-Ṡiddiq
Aṡ-Ṡiddiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. Kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah. Peristiwa ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:
Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’ān), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 41)
2. Al-Amānah
Al-Amānah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as. mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. lalu Allah Swt. Menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. asy-Syu’āra/26 106-107 berikut ini:
Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S. asy-Syu’āra/26: 106- 107)
3. At-Tablig
At-Tablig, yaitu rasul selalu meyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang wahyu yang tidak terdapat dalam al-Qur’ān, Ali pun menegaskan bahwa
“Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’ān.” Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Māidah/5: 67 berikut ini.
Artinya:“Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. al-Māidah/5: 67)
4. Al-Faṭānah
Al-Faṭānah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan kehendak untuk meletakkan al- Hajār al-Aswād (batu hitam) di atas Ka’bah, lalu Rasulullah saw. menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi meletakkan batu itu di tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah saw.
B. SIFAT-SIFAT MUSTAHIL BAGI RASUL
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat mustahil ini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.
1. Al-Kiẓẓib
Al-Kiẓẓib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta.
Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’ān) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm/53: 2-4)
2. Al-Khiānah
Al-Khiānah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti dilaksanakan.
Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’ām/6: 106)
3. Al-Kiṭmān
Al-Kiṭmān, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah
kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’ām/6: 50)
4. Al-Balādah
Al-Balādah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah saw. Tidak bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.
Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al- A’rāf/7: 199)
C. SIFAT-SIFAT ZAIZ BAGI RASUL
Sifat jāiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai mana makhluk lainnya.
Di samping rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil, rasul juga memiliki sifat jāiz, tentu saja sifat jāiz-nya rasul dengan sifat jaiznya Allah Swt. sangat berbeda.
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum.” (Q.S. al Mu’minūn/23: 33)
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut.
1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
2. Iltizamurrasūl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt. meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. Itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.
D. MEYAKINI SIFAT-SIFAT RASUL
Para rasul allah swt. Memiliki sifat-sifat khusus yang di karuniakan oleh Allah swt sebagai bekal dalam menjalankan tugas menyampaikan risalah Allah swt. Sifat-sifat yang di miliki oleh para rasul allah yaitu shiddiq ( selalu benar), amanah (dapat di percaya), tabliqh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas dan bijaksana). Rasul juga di bekali mukjijat. Mukjijat artinya kejadian luar biasa yang umumnya manusia tidak mampu mendatangkan hal serupa. Tujuan nya adalah untuk membuktikan kenabian seorang nabi dan menambah keyakinan para pengikut nabi.
E. MENELADANI SIFAT-SIFAT RASUL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Berikut ini adalah beberapa sifat dan kepribadian rasulullah saw. Yang wajib kita teladani, antara lain :
1. sangat bijaksana dalam menjalankan dakwah.
2. Pribadi yang sabar dan pemaaf.
3. Bersifat jujur dan seita pada janji.
4. Berprilaku santun dan kasih sayang kepada semua orang.
5. Berpegang teguh pada aqidah yang benar sesuai landasan dakwahnya.
6. Selalu tawakal kepada allah swt.
7. Senantiasa taat dalam melaksanakan perintah allah swt. Dan menjauhi larangan-larangan nya.
2. MUKJIJAT DAN KEJADIAN LUAR BIASA LAIN NYA
A. MU’JIZAT
1. PENGERTIAN MU’ZIZAT
Mukjizat berasal dari bahasa Arab معجزة yang artinya melemahkan, yaitu membuat sesuatu menjadi tidak mampu. Mukjizat merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga manusia tidak mampu mendatangkan hal yang serupa. Menurut istilah, mu’jizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam diri nabi atau rasul Allah SWT. Mukjizat bertujuan untuk membuktikan kenabian atau kerasulan seorang nabi atau rasul Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh siapa pun dan untuk melemahkan segala macam usaha dan alasan orang kafir dan menentang islam, dan menyeru kepada umat agar percaya akan keesaan Allah.
Unsur yang harus ada dalam mukjizat, antara lain:
1) Kejadian luar biasa
2) Tampak pada diri seorang nabi
3) Ada tantangan dari kaum yang menyangsikan kedudukan seorang nabi
4) Manusia tidak mampu menandingi hal yang luar biasa tersebut.
Lazimnya, nabi atau rasul menampakkan mukjizatnya hanya pada saat-saat yang sangat dibutuhkan, misalnya untuk membela diri atau menjawab tantangan orang- orang kafir.
Dalam al-Qur’an, mukjizat biasanya disebutkan dengan kata-kata ayat atau burhan,yang berarti bukti atau keterangan yang jelas.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Asy-Su’ara’: 4
إِنْ نَشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِمْ مِنَ السَّمَاءِ آيَةً فَظَلَّتْ أَعْنَاقُهُمْ لَهَا خَاضِعِينَ
“Jika kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.”
Setiap muslim wajib memercayai mukjizat yang dimiliki nabi dan rasul. Mengingkari mukjizat nabi dan rasul berarti mengingkari ayat-ayat yang ada dalam al-Qur’an itu sendiri. Jadi, orang yang mengingkari mukjizat nabi dan rasul termasuk orang kafir.
B. KARAMAH
Karamah berasal dari bahasa arab كرم berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengistilahkan karomah dengan keramat diartikan suci dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia biasa karena ketaqwaanya kepada Tuhan.
Menurut ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada para wali-Nya. Wali ialah orang yang beriman, bertakwa, dan beramal shaleh kepada Allah SWT.
C. MAUNAH
Ma’unah berarti pertolongan. Ma’unah adalah pertolongan yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang mukmin untuk mengatasi kesulitan yang menurut akal sehat melebihi kemampuannya. Ma’unah terjadi pada orang yang biasa berkat pertolongan Allah. Misalnya, orang yang terjebak dalam kobaran api yang sangat hebat, namun berkat ma’unah/pertolongan Allah, ia selamat.
D. IRHAS
Irhas adalah kejadian luar biasa atau hal-hal yang istimewa pada diri calon nabi atau Rasul ketika masih kecil. Contohnya, Muhammad saw. Selalu dinaungi awan sehingga kepanasan saat melakukan perjalanan dagang ke negeri Syam. Peristiwa yang terjadi pada diri Nabi Isa a.s. ketika beliau masih bayi dalam buaian ibunya, Maryam. Pada saat masih bayi, Nabi isa dapat berbicara kepada orang-orang yang melecehkan ibunya.
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Sifat-sifat yang wajib pada rasul adalah siddiq, amanah, tabligh, fatanah
Sifat sifat yang mustahil pada nabi adalah qidib, khianat, kitman, baladah.
Mukjijat adalah sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam diri nabi/rasul
Karamah adalah keadaan luar biasa yang di berkan allah swt
Maunah adalah pertolongan yang di berikan allah swt.
Irhas adalah sesuatu yang luar biasa yang di berikan allah swt kepada seseorang yang di persiapkan untuk membawa risalah.
Post a Comment
1 Comments
ijin copas dan edit dikit gan :D
ReplyDelete