BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk. Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk suatu negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk.
Perkembangan jumlah penduduk yang tinggi apabila tidak diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang maka akan berakibat kepada sumber daya manusia yang berkualitas rendah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar permasalahan yang timbul dapat ditekan sekecil mungkin.
B. RUMUSAN MASLAH
Apa saja faktor dinamika kependudukan?
Apa itu proyeksi kependudukan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apa saja faktor dinamika kependudukan.
Untuk mengetahu apa yang di maksud dengan proyeksi kependudukan.
BAB II PEMBAHASAN
A. FAKOTR DINAMIKA KEPENDUDUKAN
1. Kelahiran (Natalitas)
Angka kelahiran di suatu daerah dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.
Angka kelahiran =
Melalui rumus di atas, dapat ditentukan kriteria mengenai angka kelahiran, yaitu sebagai berikut:
a. Jika angka kelahiran menunjukkan lebih dari 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong tinggi.
b. Jika angka kelahiran menunjukkan angka 20 – 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong sedang.
c. Jika angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong rendah.
2. Kematian (Mortalitas)
Angka kematian atau mortalitas menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk di suatu daerah setiap tahun. Angka kematian di suatu tempat dapat dihitung berdasarkan rumus berikut: Melalui rumus di atas, dapat ditentukan kriteria mengenai angka kematian, yaitu sebagai berikut:
a. Jika angka kematian menunjukkan lebih dari 18, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong tinggi.
b. Jika angka kematian menunjukkan angka 14–18, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong sedang.
c. Jika angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong rendah.
3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
a. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap.
b. Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.
c. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara.
d. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Adapun beberapa faktor yang mendorong terjadinya migrasi antara lain:
a. Faktor keamanan.
b. Faktor ekonomi, seperti kemudahan mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang murah.
c. Faktor kelengkapan sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, hiburan, dan sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi.
4. Pertumbuhan Penduduk
Dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan imigrasi akan menambah pertumbuhan penduduk, sedangkan kematian dan emigrasi akan mengurangi pertumbuhan penduduk. Untuk menentukan jumlah penduduk di suatu negara dengan mengadakan sensus penduduk, dengan cara ini jumlah penduduk, jumlah kelahiran, dan kematian akan tercatat. Nah, ntuk memudahkan perhitungan, pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = (L – M) + (I – E)
Dimana:
• P = pertumbuhan penduduk
• L = jumlah kelahiran
• M = jumlah kematian
• I = jumlah imigrasi
• E = jumlah emigrasi
Pertumbuhan penduduk Indonesia tergolong tinggi, bahkan Indonesia termasuk dalam 10 negara berpenduduk terbanyak dimana jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tentunya mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan berbagai sumber daya seperti tanah, air, mineral, dan energi. Menyikapi hal tersebut, diperlukan upaya pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk dan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana.
5. Kepadatan Penduduk
Perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati disebut kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh angka kelahiran dan angka kematian. Jika angka kelahirannya tinggi maka kepadatan penduduk akan meningkat, apalagi bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan di mana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam yang dimiliki oleh negara tersebut, dan untuk menghitung kepadatan penduduk yang menempati area atau luas wilayah tertentu dalam suatu kurun waktu, digunakan rumus sebagai berikut: kepadatan penduduk= Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pembangunan. Dan program transmigrasi adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia meratakan jumlah persebaran penduduk.
B. PROYEKSI KEPENDUDUKAN
1. Pengertian Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan dating berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.
2. Jenis perkiraan penduduk
Ada pun jenis-jenis perkiraan penduduk yaitu :
a. Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai
keadaan penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus diperhitung kan.
Rumus:
Pm = Po+
Pm =Pn
Di mana:
Po = jumlah penduduk pada tahun n
Pn = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M )
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
b. Postecensal estimated
Adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah census. Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear.
Rumus:
Pm = Po – (Pn-Po)
Pm = Pn +
Dimana:
Po = jumlah penduduk dasar (tahun awal)
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
c. Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus.
Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah:
Perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi pendudukan menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu.
Proyeksi dapat dilakukan :
Sesudah sensus disebut forward projection
Sebelum sensus disebut backward projection
Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate.
Proyeksi adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang.
Forecast adalah suatu proyeksi dimana asumsi yang dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gambaran yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan dimasa mendatang.
Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana.
3. Metode Yang Digunakan dalam Proyeksi Penduduk
a. Mathematical method
Pada matematical method digunakan kalau kita tidak mengetahui data tentang komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan hanyalah penduduk keseluruhan.
Dalam mathemagtical method kita dapat menggunakan perumusan matematika dan yang paling sederhana adalah :
a) Linear dengan cara arithmetic dan geometric
b) Non linear antara lain exponential
Arithmetic rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara arithmat adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolut number) adalah sama setiap tahun.
Rumus : Pn =Po (1+ m)
Di mana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po =jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r =angka pertumbuhan penduduk
n =periode waktu dalam tahun
Geometric rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga. Jadi pertumbuhan penduduk di mana angka pertumbuhan adalah sama untuk setiap tahun.
Rumus : Pn = Po
Dimana
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r =angka pertumbuhan penduduk
n =jangka dalam waktu
Exponential rate of grow
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan yang konstan.
Rumus: Pn = Po atau Pt = Po
Dimana:
Pn atau Pt = jumlah penduduk pada tahun n atau t
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = angka petumbuhan penduduk
n atau t = waktu dalam tahun
e = bilangan pokok dari sistem logarima natural yang besarnya sama dengan 2,7182818
b. Metode Komponen
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan metode matematika maupun metoda komponen karena hasil secara total ( jumlah penduduk keseluruhan ) hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi penduduk dalam jangka yang lebih panjang ( lebih dari lima tahun ) maka perbedaan hasil proyeksi makin berarti.
Terutama kalau terjadi perubahan tingkat kelahiran, tingkat kematian, timgkat migrasi dan penggunaan metoda matematika kurang mensukseskan.
Oleh karena itu metoda komponen lebih banyak digunakan karena metode komponen mencangkup determinan-determinan pertumbuhan penduduk.
Kebaikannya:
- Memperhatikan perubahan tiap-tiap komponen dalam pertumbuhan penduduk, yaitu Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi.
- Di dalam metoda ini kita mulai dengan asumsi – asumsi Mortalitas, Fertilitasi, dan Migrasi.
Data-data yang diperlukan.
Sebelum memulai pembuatan proyeksi kita memerlukan data sebagai berikut:
1. Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan prorating dan adjustment.
2. Menentukan level of mortality suautu penduduk tertentu.
3. Mengestimasikan pola fertilitasi (ASFR)
4. Menetukan rasio jenis kelamin saat lahir ( ratio atbirth )
5. Menentukanpola migrasi ( proporsi migrasi menurut umur )
4. Kegunaan Proyeksi Penduduk
Hasil proyek penduduk sangat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan pangan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perumahan, dan fasilitas kesempatan kerja.
BAB III KESIMPULAN
Faktor dari dinamika kependudukan adalah Kelahiran, kematian, perpindahan, pertumbuhan penduduk, dan kepadatan penduduk.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan dating berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://melaticanti.blogspot.co.id/2013/11/proyeksi-penduduk.html
http://www.astalog.com/5496/dinamika-penduduk-dan-faktor-yang-mempengaruhinya.htm
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini
Post a Comment
0 Comments