BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mahluk hidup mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan yang di maksud adalah perubahan selain proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup. Perubahan tersebut terjadi secara perlahan dalam waktu ratusan, bahkan ribuan tahun dan bersifat tidak dapat balik. Perubahan yang berlangsung lama tersebut, menghasilkan spesies baru yang berbeda dari organisme sebelumnya. Dari konsep inilah muncul teori evolusi.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan mahluk hidup adalah seleksi alam, sehingga mahluk hidup yang berhasil bertahan hidup akan berevolusi. Pada praktek ini, kami akan berusha mencari tahu tentang hubungan antara seleksi alam dan evolusi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hubungan seleksi alam dengan teori evolusi?
2. Mengapa mahluk hidup dapat bertahan hidup dan lolos dari seleksi alam?
3. Apa saja yang menjadi penyebab mahluk hidup punah?
C. TUJUAN
Tujuan dari Praktek ini adalah untuk mengetahui pengaruh seleksi alam terhadap Evolusi
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Perubahan Lingkungan yang menyebabkan mahluk hidup menjadi tidak adaptif terhadap lingkungannya akan menyebabkan mahluk itu punah, sedangkan mahluk hidup yang tetap adaptip dengan lingkungan nya akan tetap hidup. Adaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu mekanisme seleksi alam.
Teori evolusi Lamarck dikenal dengan paham use and disuse yang secara sederhada dapat di jelaskan sebagai berikut.
1. mahluk hidup sederhana merupakan nenek moyang mahluk yang lebih sempurna organ tubuhnya.
2. Mahluk hidup akan selalu beradaptasi dengan lingkungan menggunakan organ tubuhnya.
3. Organ tubuh mahluk hidup yang sering di gunakan akan terus berkembang, sedangkan organ yang tidak di gunakan akan meghilang.
4. Perubahan organ tubuh yang di peroleh suatu mahluk hidup akan di wariskan kepada keturunan nya.
Charles R. Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi karena seleksi alam. Menurutnya, nenek moyang jerapah ada yang berleher panjang dan yang berleher pendek. Makanan nya berupa dedaunan pada pohonan yang tinggi. Yang berleher panjang lebih adaptif sehingga dapat menjangkau dedaunan pohon yang tinggi, sedangkan yang berleher pendek tidak menjangkaunya, sehingga kelaparan dan mati. Jerapah yang berleher panjang tersebut, jika melahirkan anak, hanya turunan yang memiliki sifat leher panjang yang akan bertahan hidup, sedangkan yang berleher pendek akan mati atau punah (terseleksi oleh alam).
Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkuangan tidak akan di wariskan kepada keturunannya. Evolusi adalah menyangkut masalah bagaimana peristiwa gen-gen melalui sel-sel kelamin, dengan kata lain evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
1. Gunting;
2. Kertas Karton warna Merah, Kuning, Hitam, dan Biru;
3. Stop wach;
4. Tali rapia;
5. Gelas Aqua;
B. PROSEDUR KERJA
1. Potong ke empat kertas warna masing-masing 100 buah.
2. Empat warna kertas mewakili mahluk hidup yang berbeda, Biru mewakili Sapi, Kuning mewakili Rusa, Hitam mewakili Kerbau dan Merah mewakili Kelinci.
3. Masukan ke empat warna kedalam wadah dari gelas aqua.
4. Campurkan ke empat warna secara merata dalam satu wadah.
5. Ukur area tanah seluas 1 meter persegi.
6. Sebarkan kertas warna di area tanah.
7. Setiap predator (orang yang mengambil kertas) mengambil kertas tadi selama satu menit secara berganitan sebanyak 3 kali.
8. Catat kertas yang terambil dan yang tidak terambil.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. HASIL PERCOBAAN
Percobaan pertama |
Warna | Awal | Terambil | Sisa |
Biru | 100 | 23 | 77 |
Kuning | 100 | 38 | 62 |
Hitam | 100 | 45 | 55 |
Merah | 100 | 38 | 62 |
Percobaan kedua |
Warna | Awal | Terambil | Sisa |
Biru | 100 | 21 | 79 |
Kuning | 100 | 30 | 70 |
Hitam | 100 | 35 | 65 |
Merah | 100 | 22 | 78 |
Percobaan ketiga |
Warna | Awal | Terambil | Sisa |
Biru | 100 | 31 | 69 |
Kuning | 100 | 24 | 76 |
Hitam | 100 | 32 | 68 |
Merah | 100 | 42 | 58 |
Keterangan: Biru=Sapi, Kuning=Rusa, Hitam=Kerbau, dan Merah=Kelinci. |
B. PEMBAHASAN HASIL PERCOBAAN
Dalam praktik kali ini, kami membuat populasi 4 binatang herbivora, yaitu 100 Sapi yang di wakili kertas warna biru, Rusa yang di wakili warna kertas Kuning Kerbau yang di wakili kertas warna Hitam, dan Kelinci yang di wakili oleh kertas warna Merah. Dari 3 kali perbobaan, warna Biru selalu terambil lebih banyak oleh predator kecuali pada percobaan ke tiga, kertas warna Kuning yang terambil pada 3 percobaan selalu menurun, begitupun kertas warna Hitam. Namun, kertas Warna merah banyak terambil pada percobaan ke tiga, dan paling sedikit terambil pada percobaan kedua.
Mengapa hal tersebut terjadi? Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, yaitu faktor orang yang berperan sebagai predator yang menyukai suatu warna, juga sulitnya mengambil kertas berukuran kecil yang bertebaran di tanah.
Jika di analogikan kedalam keadaan binatang-binatang dialam, pada percobaan pertama, Sapi, Rusa, dan Kelincilah yang paling sedikit dimangsa predator dan lolos seleksi alam, dan Kerbau kehilangan stengah populasinya.
Pada percobaan kedua, Sapi, Rusa, dan Kelinci masih dapat bertahan dari seleksi alam, namun, populasi kerbau yang bertahan hidup sedikit meningkat. Populasi kerbau yang tersisa pada percobaan pertama kemungkinan berevolusi dan menjadi lebih adaptif terhadap lingkungan barunya, sehingga pada percobaan kedua ini, populasi Kerbau yang dapat bertahan hidup dan lolos seleksi alam meningkat.
Pada perobaan ketiga, Sapi, Rusa, dan Kerbau yang paling banyak bertahan hidup, dan setengah populasi Kelinci mati. Pada percobaan pertama dan kedua, populasi Kelinci banyak yang bertahan hidup, namun pada percobaan ke 3, sisa populasi Kelinci yang tersisa dari percobaan sebelumnya tidak beradaptasi dengan baik dengan lingkungan barunya, sehingga pada percobaan ketiga, kelinci kehilangan setengah populasinya.
BAB V
KESIMPULAN
Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua organisme yang hidup di dalamnya, dimana hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat, sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah.
Dari pengertian diatas seleksi alam mengakibatkan perubahan struktur kehidupan pada suatu habitat. Habitat suatu organisme dapat mengalami perubahan dan perubahan tersebut mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya, dimana organisme yang hidup di dalamnya harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan karena timbulnya seleksi alam. Pada umumnya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru itu memerlukan perjuangan, dan hanya makhluk hidup yang paling sesuai dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup dan berkembangbiak untuk meneruskan keturunannya.
Jadi di sini alam akan menyeleksi terhadap semua makhluk hidup di dalamnya melalui berbagai faktor, misalnya dengan keterbatasan unsur-unsur yang diperlukan dalam kehidupan, antara lain: makanan, cahaya, air, tempat hidup dan sebagainya. Untuk mendapatkan kebutuhan hidup tersebut umumnya individu-individu harus melalui persaingan, dan hanya individu yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungannya akan lolos dari seleksi alam dan selanjutnya dapat meneruskan keturunannya (berkembangbiak), sedangkan individu yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap seleksi alam lingkungannya akan mengalami kesulitan dan mati atau harus berpindah mencari tempat yang baru yang lebih sesuai.
Dampak dari seleksi alam adalah
1. Punahnya Spesies Tertentu
Karena adanya seleksi alam maka individu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan mati dan akhirnya punah. Berikut beberapa contoh organisme yang hampir punah atau punah karena terseleksi oleh alam, yaitu:
a. Burung puyuh liar semakin punah
Hal ini disebabkan lingkungan hidup burung puyuh di daerah bebatuan dan bidang tanah yang bergumpal-gumpal semakin langka. Pada lingkungan seperti itulah burung puyuh liar akan lebih sesuai, sehingga sulit ditangkap pemangsanya. Karena lingkungan yang demikian sudah kian langka maka jumlah burung puyuh pun menjadi langka juga.
b. Punahnya Dinosaurus kurang lebih 65 juta tahun yang lalu secara bersamaan Menurut pendapat para ahli, kepunahan Dinosaurus disebabkan karena jatuhnya meteorit raksasa ke bumi, yang menghamburkan awan debu sehingga menghalangi masuknya sinar matahari. Tanpa adanya sinar matahari maka tumbuhan akan mati, demikian pula Dinosaurus pemakan tumbuhan yang kemudian diikuti Dinosaurus pemakan daging.
2. Terbentuknya Spesies Baru
Setiap spesies selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi ini berlangsung sedikit demi sedikit menuju ke arah yang semakin sesuai dengan lingkungan hidupnya dan perubahan yang sedikit demi sedikit ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama dan diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga tidak mustahil kalau akhirnya dijumpai spesies yang menyimpang dari spesies nenek moyangnya. Dengan demikian adanya seleksi alam dan adaptasi menyebabkan terjadinya perubahan jenis makhluk hidup dari generasi ke generasi. Jika proses tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka perubahan tersebut dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Peristiwa ini disebut evolusi. Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menimbulkan spesies baru.
DAFTAR PUSTAKA
Prawihartono Slamet, dan Hidayati Sri. 2007. Sains Biologi 3 SMA/MA kelas XII. Jakarta: PT Bumi Aksara.
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) laporan ini
Post a Comment
0 Comments