geografi xi
MAKALAH GEOGRAFI TENTANG PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN KEBYDAYAAN INDONESIA DALAM BIDANG EKONOMI KREATIF DAN PARIWISATA
by
A. Taufik
February 07, 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apa itu budaya? Kata budaya itu sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta budhayah. Kata tersebut adalah bentuk jamak dari kata budhi yang mempunyai arti akal atau budi. Untuk pengertian lengkapnya, budaya adalah sebuah sistem yang ada dalam suatu masyarakat dan budaya tersebutlah yang mengatur kehidupan masyarakat tersebut sehingga mereka mempunyai hukum, tata cara hidup, dan lainnya. Kemudian, sistem yang ada ini kemudian diturunkan ke generasi berikutnya sehingga lahirlah kebudayaan sebagai hasil adanya budaya. Karena budaya ini merupakan warisan dari nenek moyang dan telah turun-temurun diwariskan, maka budaya haruslah dijaga dengan baik. Begitupun dengan budaya Indonesia yang terkenal sangat beragam dari Sabang sampai Merauke.
Beragamnya budaya Indonesia dapat terlihat dari banyaknya tarian daerah, bahasa daerah, kesenian daerah, dan juga ritual-ritual daerah yang berbeda-beda setiap sukunya, dan menurut catatan ada lebih dari 1300 suku dan lebih dari 500 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Namun, sayangnya budaya Indonesia mulai memudar. Terbukti dengan adanya suku-suku yang hampir punah seperti suku yang ada di Kepulauan Mentawai, bahkan telah ada beberapa suku yang telah punah. Punahnya suku-suku tersebut jelas disebabkan karena budaya suku yang tidak dilestarikan lagi. Lalu, bagaimana cara melestarikan budaya tersebut?.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagai mana cara pelestarian kebudayaan indonesia?.
2. Bagaimana cara pemanfaatan kebudayaan indonesia dalam bidang ekonomi kreatif?.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagai mana cara pelestarian kebudayaan indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pemanfaatan kebudayaan indonesia dalam bidang ekonomi kreatif?.
BAB II PEMBAHASAN
A. PELESTARIAN PRODUK KEBUDAYAAN INDONESIA
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya yang telah ada. Hal pertama yang dapat dilakukan ialah mengenali budaya yang ada. Dengan mengenal budaya anda, paham apa saja budaya yang diwariskan nenek moyang, anda akan lebih mudah untuk melestarikan budaya anda karena anda telah benar-benar memahami sehingga mengerti bagaimana cara untuk menjaga budaya tersebut.
Dalam hal ini, ada berbagai macam cara yang dapat anda lakukan untuk mengenali budaya anda.
1. Mencari tahu tentang budaya anda
Jika anda memang belum benar-benar memahami budaya anda, hal yang harus anda lakukan ialah anda harus mencari tahu berbagai macam informasi yang berhubungan dengan budaya anda. Anda bisa mendapatkan informasi tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga melalui surat kabar. Apalagi, saat ini, banyak literatur yang membahas mengenai budaya dan kebudayaan sehingga anda akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai budaya anda.
Selain dari literatur cetak, anda pun dapat mempelajari tentang budaya melalui internet. Dengan perkembangan teknologi yang makin pesat karena pengaruh globalisasi, tentu saja akan menjadi kemudahan untuk anda dalam mendapatkan informasi yang lengkap mengenai budaya anda. Contohnya yaitu jika anda adalah orang Jawa yang ingin memperdalam pengetahuan anda mengenai budaya Jawa, anda bisa membaca berbagai buku budaya Jawa atau cukup mencari infonya melalui website-website tertentu.
2. Mengikuti kegiatan budaya
Untuk dapat mengenal budaya yang ada di daerah anda, setelah mempelajari tentang budaya anda, mengikuti kegiatan budaya merupakan langkah yang tepat. Jika anda mengikuti kegiatan budaya ini, tentu saja anda akan lebih cinta terhadap budaya yang ada. Dalam mengikuti kegiatan budaya, sebaiknya anda terlibat langsung di dalam sebuah kontes misalnya sebab jika anda hanya mengikuti kegiatan budaya sebatas sebagai penonton atau peserta saja, anda tidak akan mendapatkan pengalaman yang mengesankan. Misalnya saja anda ingin mengikuti kegiatan budaya Banyumas seperti pementasan kentongan. Akan lebih baik jika anda menjadi pemain kentongan tersebut sebab anda akan lebih merasakan euforia kebudayaan anda. Selain itu, terlibat langsung dalam kegiatan budaya juga akan menambah kecintaan anda pada budaya anda tersebut. Anda pun akan mendapatkan sebuah pengalaman baru yang tentu saja tidak dapat dilupakan sebab kegiatan kebudayaan biasanya digelar dalam acara tertentu.
3. Bergabung dalam komunitas
Jika anda ingin mengenal budaya Indonesia dan budaya di daerah anda khususnya, cara lain yang dapat anda lakukan ialah dengan bergabung dengan komunitas budaya yang ada di sekitar daerah anda. Ada berbagai hal yang akan anda dapatkan disini. Pertama, anda bisa lebih mengenal budaya anda sebab dalam sebuah komunitas, akan ada beberapa tokoh kebudayaan yang sering berkunjung untuk menambah pengetahuan anda atau bisa juga mereka bertukar pikiran dengan anda dan anggota komunitas lain tentang budaya untuk menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan Lalu, untuk mempererat tali persaudaraan dan kekompakan dalam melestarikan budaya, sebuah komunitas akan membuat acara tertentu yang bertemakan budaya anda. Sama halnya dengan poin sebelumnya, ini merupakan hal yang sangat menguntungkan anda sebab anda bisa mempelajari bagaimana budaya anda dari acara tersebut.
Setelah anda mengenal betul budaya anda, mulai dari sejarahnya sampai macam-macam kebudayaan yang lahir dari budaya tersebut, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memberikan pengajaran kepada orang lain agar akan ada makin banyak orang yang mengenal budaya tersebut. Dalam hal ini, ada beberapa pilihan yang bisa anda lakukan yaitu mengajar di sekitar lingkungan anda atau mengajar di sekolah.
1. Mengajar di sekitar lingkungan anda
Untuk melakukan ini, anda bisa membuka sebuah kelas khusus budaya. Dalam kelas ini, sebaiknya siswa yang bergabung adalah anak-anak sampai remaja sebab dalam rentang umur tersebutlah, mereka akan mudah terpengaruh dengan budaya asing yang dianggap lebih kekinian. Dapat anda lihat bahwa saat ini, makin banyak anak-anak dan remaja yang tidak tahu tentang budaya mereka yang tergantung dengan peran orang tua dalam mendidik anak. Mereka justru lebih bangga apabila mereka mengikuti budaya asing yang belum tentu baik untuk mereka. Bahkan, mereka nampak tidak peduli apabila budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka punah. Tentu saja hal ini sangat miris sebab budaya yang seharusnya mereka cintai dan lestarikan justru menjadi budaya yang tidak diperhatikan.
Oleh karena itu, anda bisa memberikan sebuah hal yang baik untuk mereka agar mereka lebih mengenal dan mencintai budaya yang ada. Memang, untuk mewujudkan semua hal ini tidaklah mudah jika anda melakukannya sendiri. Maka, anda bisa bekerja sama dengan desa atau juga Karang Taruna agar niat baik anda ini bisa terwujud. Dengan bantuan desa dan juga Karang Taruna, anda akan lebih mudah untuk mengumpulkan anak-anak dan remaja yang ingin bergabung dalam kelas anda ini.
2. Mengajar di sekolah
Selain membuka kelas budaya di sekitar lingkungan anda, anda pun bisa berbagi pengetahuan tentang budaya dengan anak-anak sekolah. Dalam hal ini, yang mungkin dapat anda lakukan ialah dengan menjadi salah satu staf pengajar seni budaya atau bisa juga dalam ekstrakulikuler budaya di sekolah. Jika anda bukanlah seorang lulusan guru seni budaya, maka pilihan menjadi pelatih ekstrakulikuler merupakan ide yang bagus. Anda bisa menjadi pelatih di SD, SMP, maupun di SMA, hal ini tergantung pada ada tidaknya ekstrakulikuler yang mewadahi para siswa untuk mengenal budaya mereka. Beberapa ekstrakulikuler yang biasanya mengenalkan siswa terhadap kebudayaan ialah teater, musik, dan seni lukis. Jadi, anda bisa memilih salah satu ekstrakulikuler yang anda kuasai. Dengan mengajarkan budaya kepada siswa sekolah, jelas anda telah memberikan konstribusi yang cukup besar dalam melestarikan budaya kepada generasi muda yang nantinya akan mengemban tugas untuk terus menjaga budaya mereka. (baca : manfaat tata tertib sekolah)
Cara berikutnya yang dapat dilakukan untuk terus melestarikan budaya yang ada ialah dengan memperkenalkan budaya anda ke luar negeri. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini cukup sulit. Namun, sebenarnya, hal ini sangatlah mudah untuk dilakukan apalagi dengan berbagai teknologi canggih saat ini. Jadi, ada berbagai hal yang dapat anda lakukan jika anda ingin memperkenalkan budaya anda ke luar negeri.
1. Memposting kesenian lokal di media sosial anda
Di era modern ini, makin banyak orang yang mengenal internet dan media sosial. Melalui media sosial yang menghubungkan seluruh orang di dunia inilah anda dapat memperkenalkan budaya lokal anda kepada orang luar. Postinglah foto-foto kesenian lokal yang dilengkapi dengan deskripsi di media sosial anda. Akan lebih baik jika anda memberikan deskripsi dalam dua bahasa yaitu bahasa lokal dan juga bahasa inggris agar orang luar lebih memahami apa yang anda posting. Jelaslah memposting foto-foto kesenian lokal akan lebih bermanfaat untuk anda daripada memposting foto-foto selfie anda sebab dengan anda memperkenalkan budaya lokal anda, anda akan memberikan konstribusi dalam pelestarian budaya yang ada.
2. Mengenakan produk budaya lokal anda di luar negeri
Selain melalui media sosial, misi memperkenalkan budaya kepada luar negeri juga dapat anda lakukan jika anda sedang berada di luar negeri entah untuk belajar, liburan atau lainnya. Anda cukup memakai produk hasil budaya lokal anda saja disana. Misalnya saja anda mempunyai batik sebagai produk budaya lokal anda, dan untuk memperkenalkan batik tersebut, anda cukup memakainya saat anda sedang di luar negeri. Dengan memakai pakaian batik tersebut, tentu saja anda telah memberikan sumbangsih anda dalam memperkenalkan budaya lokal ke dunia luar. Selain pakaian, anda juga bisa memakai hasil kesenian lokal lainnya seperti tas, gelang, dan lain-lain.
3. Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal
Bagi anda para pengusaha, anda pun bisa membantu mempromosikan budaya lokal melalui produk kesenian lokal yang anda jual. Caranya ialah anda mengembangkan usaha anda agar sampai ke pasar mancanegara. Jika anda telah mencapai itu, tentu saja anda bisa mengekspor produk kesenian tersebut ke luar negeri. Kini, ada beberapa produk lokal Indonesia yang memang telah menembus pasar internasional seperti batik dan songket, namun akan lebih baik jika ke depannya ada lebih banyak lagi produk kesenian lokal yang diperkenalkan sampai ke luar negeri.
Untuk terus melestarikan budaya lokal yang anda miliki, hal yang harus anda lakukan adalah anda jangan sampai mudah terperngaruh dengan budaya asing. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada era globalisasi ini, budaya asing sangatlah mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena peran Indonesia dalam ASEAN. Dengan asumsi bahwa budaya asing tersebut lebih modern, gaul, dan tidak kampungan, banyak masyarakat Indonesia yang telah meninggalkan budaya lokal mereka. Maka tak jarang jika sekarang banyak orang tidak tahu atau paham dengan budaya mereka sendiri. Hal ini tentu saja sangat ironis sebab Indonesia dikenal dengan negara yang mempunyai keragaman budaya. Agar budaya-budaya lokal Indonesia ini tidak punah, anda harus mempunyai prinsip agar anda tidak mudah terpengaruh budaya asing tersebut, dan caranya ada di penjelasan berikut ini.
1. Jadikan budaya anda adalah identitas anda
Pertama, anda harus menjadikan budaya lokal anda sebagai identitas anda. Apa artinya? Artinya ialah anda mempunyai rasa bangga terhadap budaya lokal yang anda miliki dan kelebihan Indonesia di mata dunia Internasional. Dengan rasa bangga itulah anda tidak akan mudah terpengaruh dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Menjadikan budaya sebagai identitas memanglah tidak mudah. Apalagi saat ini, banyak orang yang berfikir bahwa budaya daerah merupakan budaya yang sudah ketinggalan jaman. Tentu saja, harus ada banyak usaha yang anda lakukan misalnya anda tidak ikut-ikutan datang ke bar atau diskotik untuk dugem.
2. Memilah kebudayaan asing
Hal kedua yang dapat anda lakukan adalah dengan memilah dan memilih kebudayaan asing yang datang ke Indonesia. Nyatanya, tidak semua kebudayaan asing ini memberikan dampak positif terhadap budaya lokal. Maka dari itu, anda harus cermat dalam mengadopsi budaya asing yang datang. Jangan sampai anda asal mengikuti tren yang ada, dan hasilnya adalah budaya lokal anda hilang. Contohnya ialah budaya kerja keras dari budaya asing dapat anda adopsi sebab budaya ini akan berdampak positif. Anda bisa lebih bekerja keras dalam mencapai cita-cita anda dan juga bekerja keras untuk melestarikan budaya lokal Indonesia.
Dari penjelasan yang telah dibahas diatas, ada empat cara yang dapat anda lakukan untuk menjaga sekaligus melestarikan budaya lokal Indonesia. Yang pertama adalah dengan mengenali budaya lokal anda melalui memperbanyak bacaan anda tentang budaya lokal, mengikuti acara-acara kebudayaan, dan bergabung dalam komunitas budaya. Selanjutnya adalah dengan mengajarkan budaya lokal kepada anak-anak dan remaja sebagai generasi muda yang akan mengemban tugas untuk menjaga budaya lokal di masa yang akan datang. Selain itu, memperkenalkan budaya lokal anda kepada orang luar negeri menjadi langkah selanjutnya untuk menjaga budaya anda agar tidak punah, dan terakhir adalah anda jangan sampai mudah terperngaruh budaya asing yang bisa membuat budaya lokal dilupakan. Dengan cara-cara tersebut, budaya lokal yang anda miliki tidak akan mudah dilupakan dan akan tetus terjaga.
B. PEMANFAATAN PRODUK KEBUDAYAAN DALAM BIDANG EKONOMI KREATIF
Melacak perkembangan ekonomi kreatif, tak bisa lepas dari kemunculannya untuk pertama kali di Inggris. Saat itu, John Howkins (2001) menulis buku Creative Economy, How People Make Money from Ideas. John Howkins adalah seorang yang berkebangsaan Inggris yang memiliki multiprofesi. Di samping sebagai pembuat film, ia juga aktif menyuarakan ekonomi kreatif kepada pemerintahan Inggris. Dia banyak terlibat dalam berbagi diskusi pembentukan kebijakan ekonomi kreatif di kalangan pemerintahan negara-negara Eropa.
John Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai ekonomi yang menjadikan kreativitas, budaya, warisan budaya, dan lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Konsep ekonomi kreatif itu kemudian dikembangkan oleh ekonom Richard Florida (2001) dari Amerika Serikat. Dalam buku The Rise of Creative Class dan Cities and Creative Class, Florida mengulas tentang industri kreatif di masyarakat. Menurutnya, manusia pada dasarnya adalah kreatif, apakah ia seorang pekerja di pabrik kacamata atau seorang remaja di gang senggol yang sedang membuat musik hip-hop. Namun perbedaannya ada pada statusnya, karena ada individu-individu yang secara khusus bergelut di bidang kreatif dan mendapatkan kemanfaatan ekonomi secara langsung dari aktivitas yang digeluti. (Moelyono, 2010). Negara, wilayah, atau daerah yang mampu menciptakan produk-produk baru yang inovatif tercepat akan menjadi pemenang persaingan di era ekonomi global ini.
Berawal dari Inggris, ekonomi kreatif kini banyak diadopsi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Dengan komposisi jumlah penduduk usia muda sekitar 43 persen atau sekitar 103 juta orang, Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang cukup besar bagi keberhasilan pembangunan ekonomi kreatif. Belum lagi potensi lainnya, seperti kepulauan Indonesia yang luas, terdiri atas 17.504 pulau dengan keragaman flora dan fauna serta kekayaan budaya bangsa dengan 1.068 suku bangsa, dan berkomunikasi dengan 665 bahasa daerah di seluruh Indonesia. Kekayaan ini adalah potensi besar dalam mendukung tumbuhnya industri kreatif Indonesia yang saat ini memberikan kontribusi kepada pendapatan domestik bruto (PDB) senilai Rp.104,6 triliun.
Data menyebutkan, rata-rata kontribusi PDB industri kreatif Indonesia tahun 2002-2006 sebesar 6,3 persen dari total PDB nasional. Nilai ekspor industri kreatif mencapai Rp.81,4 triliun dan berkontribusi sebesar 9,13 persen terhadap total ekspor nasional dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5,4 juta orang. Industri kreatif menduduki peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha utama yang ada di Indonesia. PDB industri kreatif didominasi oleh kelompok busana (fashion), kerajinan, periklanan, dan desain. Jika dikelola dengan baik, kontribusinya terhadap PDB akan terus naik secara signifikan. Kontribusi ekonomi yang sangat signifikan inilah yang menjadi alasan mengapa industri kreatif Indonesia perlu terus dikembangkan. Selain itu, industri kreatif juga menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun kebanggaan dan identitas bangsa Indonesia.
Pemerintah telah mengidentififikasi lingkup industri kreatif mencakup 14 subsektor, yakni permainan interaktif, peranti lunak (software), periklanan, riset dan pengembangan, seni pertunjukan, televisi dan radio, film, video dan fotografi, kerajinan, arsitektur, busana (fashion), desain, musik, pasar dan barang seni, serta penerbitan dan percetakan.
Kesungguhan Pemerintah
Perombakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan angin segar bagi para pelaku ekonomi kreatif. Lebih-lebih lagi, ada dua kementerian lainnya yang terlibat langsung dengan pengembangan ekonomi kreatif ini, yakni Kementerian Pedagangan dan Kementerian Perindustrian. Koordinatornya adalah Menko Kesra RI. Hal ini menunjukan kesungguhan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kreatif melalui indutri kreatif yang sudah dan akan terus dikembangkan.
Sinergi antarkementerian ini mesti diperkuat, juga harus jelas siapa mengerjakan apa, agar tak terjadi tumpang tindih kapling tugas. Sinergitas seharusnya menghasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan jika masing-masing kementerian bekerja sendiri-sendiri. Untuk menciptakan sinergi yang benar-benar solid, Menko Kesra dapat bertindak sebagai koordinator aktif yang menyatupadukan konsep dan gerak langkap pengembangan ekonomi kreatif ini.
Berbasis Budaya Lokal
Menumbuhkembangkan ekonomi kreatif tak bisa lepas dari budaya setempat. Budaya harus menjadi basis pengembangannya. Dalam kebudayaan lokal ada yang disebut dengan kearifan local (local genius) yang menjadi nilai-nilai bermakna, antara lain, diterjemahkan ke dalam bentuk fisik berupa produk kreatif daerah setempat. Revrisond Baswir, ekonom Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa ekonomi kreatif tidak bisa dilihat dalam konteks ekonomi saja, tetapi juga dimensi budaya. Ide-ide kreatif yang muncul adalah produk budaya. Karenanya, strategi kebudayaan sangat menentukan arah perkembangan ekonomi kreatif
Setiap daerah/wilayah pada umumnya memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan dikembangkan. Keunikan atau kekhasan produk lokal itulah yang mesti menjadi intinya lalu ditambah unsur kreativitas dengan sentuhan teknologi. Silakan saja satu daerah dan daerah lain memiliki produk yang sejenis, namun setiap daerah mesti mempertahankan ciri khasnya.
Dalam hal ini mesti dihindari penyeragaman antardaerah/wilayah. Jika ini dilakukan juga, maka nilai keunikan dan kekhasan akan hilang. Berikan berkembang apa yang ada di daerah setempat, dan inilah yang dipadukan dengan kemampuan manusia yang inovasi-kreatif. Hanya dengan demikian keunggulan komparatif bisa terjaga dan daya saing produk bisa dipertahankan.
Akhirnya, kta menaruh harapan semoga ekonomi kreatif melalui industri-industri kreatif bisa berkembang dengan baik di negeri ini. Jika ini berkembang, maka tak hanya produk domestik bruto (PDB) yang meningkat, lapangan kerja juga kian terbuka sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat diatasi secara bertahap.
C. PEMANFAATAN PRODUK KEBUDAYAAN DALAM BIDANG PARIWISATA
Wisata berbasis budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini dibedakan dari minat-minat khusus lain, seperti wisata alam, dan wisata petualangan.
Walaupun tidak sedikit pihak yang menentang perkembangan pariwisata berbasis budaya ini, namun banyak juga Sosiolog dan Antropolog yang justru melihat bahwa pariwisata (internasionalisasi) tidak merusak kebudayaan, melainkan justru memperkuat, karena terjadinya proses yang disebut involusi kebudayaan (cultural involution). Hal tersebut bisa dilihat dari kasus Bali. McKean (1978) mengatakan,
“ ... meskipun perubahan sosial ekonomi sedang terjadi di Bali, … semua itu terjadi secara bergandengan tangan dengan usaha konservasi kebudayaan tradisional … Kepariwisataan pada kenyataannya telah memperkuat proses konservasi, reformasi, dan penciptaan kembali berbagai tradisi. ” -McKean (1978)
Philip F. McKean (1973) bahkan menulis bahwa “the traditions of Bali will prosper in direct proportion to the success of tourist industry” (dikutip dalam Wood, 1979). Ahli lain berpendapat bahwa dampak kepariwisataan di Bali bersifat aditif, dan bukan substitutif. Artinya, dampak tersebut tidak menyebabkan transformasi secara struktural, melainkan terintegrasi dengan kehidupan tradisional masyarakat (Lansing, 1974).
Pada waktunya nanti, diramalkan objek wisata yang diminati wisman (wisatawan mancanegara)lebih banyak terpusat pada hasil kebudayaan suatu bangsa. Oleh karena itu dalam industri pariwisata nanti, hasil kebudayaan bangsa merupakan “komoditi” utama untuk menarik wisman berkunjung ke Indonesia. Di samping itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PATA tahun 1961 di Amerika Utara, diperoleh suatu kesimpulan bahwa lebih dari 50% wisman yang mengunjungi Asia dan daerah Pasifik, motivasi perjalanan wisata mereka adalah untuk melihat dan menyaksikan adat-istiadat, the way of life, peninggalan sejarah, bangunan-bangunan kuno yang tinggi nilainya. Pendapat tersebut tidaklah salah. Menurut penelitian Citra Pariwisata Indonesia pada tahun 2003, budaya merupakan elemen pariwisata yang paling menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Budaya mendapatkan skor 42,33 dari wisatawan mancanegara dalam kategori 'sangat menarik' dan berada di atas elemen lainnya seperti keindahan alam dan peninggalan sejarah, dengan skor masing-masing 39,42 dan 30,86. Hal tersebut membuktikan bahwa atraksi budaya merupakan hal yang paling disukai para turis dari pariwisata di Indonesia.
Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah ditunjukkan oleh beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus dalam pelaksanaan sektor ini adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya kota Jogjakarta. Sejak tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis budaya. Di Jogjakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang ada dan berpusat pada budaya Jawa yang selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak rencana aksi telah dicanangkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari pengembangan dan peningkatan kuantitas serta kualitas fasilitas, memperbanyak event-event wisata, seni ,dan budaya, sampai ke optimalisasi pemasaran program. Hasilnya pun mulai terlihat, salah satunya adalah keberadaan Taman Pintar Yogyakarta yang tidak hanya memiliki arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengenal sejarah dan budaya Jogjakarta.
BAB III KESIMPULAN
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya yang telah ada. Hal pertama yang dapat dilakukan ialah mengenali budaya yang ada. Dengan mengenal budaya anda, paham apa saja budaya yang diwariskan nenek moyang, anda akan lebih mudah untuk melestarikan budaya anda karena anda telah benar-benar memahami sehingga mengerti bagaimana cara untuk menjaga budaya tersebut.
Setelah anda mengenal betul budaya anda, mulai dari sejarahnya sampai macam-macam kebudayaan yang lahir dari budaya tersebut, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memberikan pengajaran kepada orang lain agar akan ada makin banyak orang yang mengenal budaya tersebut. Dalam hal ini, ada beberapa pilihan yang bisa anda lakukan yaitu mengajar di sekitar lingkungan anda atau mengajar di sekolah.
Cara berikutnya yang dapat dilakukan untuk terus melestarikan budaya yang ada ialah dengan memperkenalkan budaya anda ke luar negeri. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini cukup sulit. Namun, sebenarnya, hal ini sangatlah mudah untuk dilakukan apalagi dengan berbagai teknologi canggih saat ini. Jadi, ada berbagai hal yang dapat anda lakukan jika anda ingin memperkenalkan budaya anda ke luar negeri.
Untuk terus melestarikan budaya lokal yang anda miliki, hal yang harus anda lakukan adalah anda jangan sampai mudah terperngaruh dengan budaya asing. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada era globalisasi ini, budaya asing sangatlah mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena peran Indonesia dalam ASEAN. Dengan asumsi bahwa budaya asing tersebut lebih modern, gaul, dan tidak kampungan, banyak masyarakat Indonesia yang telah meninggalkan budaya lokal mereka. Maka tak jarang jika sekarang banyak orang tidak tahu atau paham dengan budaya mereka sendiri. Hal ini tentu saja sangat ironis sebab Indonesia dikenal dengan negara yang mempunyai keragaman budaya. Agar budaya-budaya lokal Indonesia ini tidak punah, anda harus mempunyai prinsip agar anda tidak mudah terpengaruh budaya asing tersebut.
Menumbuhkembangkan ekonomi kreatif tak bisa lepas dari budaya setempat. Budaya harus menjadi basis pengembangannya. Dalam kebudayaan lokal ada yang disebut dengan kearifan local (local genius) yang menjadi nilai-nilai bermakna, antara lain, diterjemahkan ke dalam bentuk fisik berupa produk kreatif daerah setempat. Revrisond Baswir, ekonom Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa ekonomi kreatif tidak bisa dilihat dalam konteks ekonomi saja, tetapi juga dimensi budaya. Ide-ide kreatif yang muncul adalah produk budaya. Karenanya, strategi kebudayaan sangat menentukan arah perkembangan ekonomi kreatif
Setiap daerah/wilayah pada umumnya memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan dikembangkan. Keunikan atau kekhasan produk lokal itulah yang mesti menjadi intinya lalu ditambah unsur kreativitas dengan sentuhan teknologi. Silakan saja satu daerah dan daerah lain memiliki produk yang sejenis, namun setiap daerah mesti mempertahankan ciri khasnya.
Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah ditunjukkan oleh beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus dalam pelaksanaan sektor ini adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya kota Jogjakarta. Sejak tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis budaya. Di Jogjakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang ada dan berpusat pada budaya Jawa yang selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak rencana aksi telah dicanangkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari pengembangan dan peningkatan kuantitas serta kualitas fasilitas, memperbanyak event-event wisata, seni ,dan budaya, sampai ke optimalisasi pemasaran program. Hasilnya pun mulai terlihat, salah satunya adalah keberadaan Taman Pintar Yogyakarta yang tidak hanya memiliki arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengenal sejarah dan budaya Jogjakarta.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_berbasis_budaya
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/ekonomi-kreatif-berbasis-budaya-lokal
https://guruppkn.com/cara-melestarikan-budaya
Post a Comment
0 Comments