MAKALAH GEOGRAFI
TENTANG
PROSES PEMBENTUKAN BARANG TAMBANG
DISUSUN OLEH
FIKMAKALAH.BLOGSPOT.COM
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Karena berkat karuniaNya lah kami telah dapat menyelesaikan karya tulis ini. Kami menyusun tulis karya tulis ini berdasarkan hasil analisis dan praktik yang kami lakukan.
Dengan terselesainya penulisan karya tulis ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada guru bidang studi Yang telah banyak memberikan masukan kepada kami sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang tua dan teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsug dalam menyelesaikan karya tulis ini.
kami menyadari keterbatasan ilmu, Penelitian dan pengalaman dalam membuat karya tulis ini, oleh karena itu, Masukkan berupa saran dan kritikan yang berguna sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan juga para pembaca.
Cidaun, Desember 2016
penulis
DAFTAR ISI :
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN MAKALAH 1
C. RUMUSAN MASALAH 1
BAB II PEMBAHASAN 2
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 4
B. SARAN 4
DAFTAR PUSTAKA 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Barang Tambang adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari dalam perut bumi yang sifatnya tidak bisa diperbaharui. Sumber Daya Alam dari hasil tambang ini sangat terbatas dan kita harus bijaksana dalam memanfaatkannya.Bahan tambang sudah menjadi kebutuhan pokok dan banyak dijumpai dalam kehidupan manusia. Ada banyak jenis bahan tambang yang sering dijumpai, misalnya bahan tambang golongan B, tambang golongan b yaitu golongan galian yang vital, yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak.
Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya raya akan bahan atau barangtambang. Bahan atau barang tambang di Indonesia ditemukan di darat dan di laut. Untuk mendapatkan serta mengolah bahan tambang tersebut diperlukan banyak modal, tenaga ahli, dan teknologi tinggi.
Barang tambang memiliki peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Peranan barang tambang dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia sebagai berikut.
1. Mengurangi pengangguran karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja
2. Menambah pendapatan negara karena bahan tersebut dapat di ekspor ke luar negeri.
3. Memajukan industri dalam negeri.
4. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi di Indonesia.
Di Indonesia, penggolongan bahan galian dapat dilihat dalam Undang-Undang No 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Dalam UUmengatakan tambang Golongan B (Bahan galian vital)
Bahan galian golongan ini bernilai vital untuk kesejahteraan masyarakat, bahan galian golongan ini bersifat logam, dan intinya dapat berguna untuk ketahanan negara, dll. Adapun yang termasuk bahan galian golongan B adalah
a. besi, mangan, molybdenum, khrom, wolfram, vanadium, titanium;
b. bauksit, tembaga, timbal, seng;
c. emas, platina, perak, air raksa, intan;
d. arsen, antimon, bismut;
e. yitrium, rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya;
f. berillium, korundum, zircon, kristal kwarsa;
g. kriolit, fluorspar, barit;
h. yodium, brom, khlor, belerang
B. Perumusan Masalah
1. Mengetahui proses membentukan barang tambang
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A. PROSES TERBENTUKNYA BARANG TAMBANG
Proses pemebentukan barang tambang melalui 5 proses yaitu :
1. Melalui Proses Konsentrasi Magma
2. Proses Sublimasi yaitu proses yang terjadi melalui penguapan langsung kemudian diikuti dengan pengendapan biji daru uap tersebut pada temperature dan uap yang rendah.
3. Proses Hydrothermal yaitu proses diferesiasi magma yang menyusup keatas menjauhi dapur magma.Perubahan temperature mengakibatkan gas magma tersebut berubah menjadi air panas.
4. Proses Endapan sedimen yaitu endapan yang terbentuk dari proses pengendapan berbagai macam mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya.
5. Proses Metamorfosis/metamorfosa yaitu merupakan proses yang terjadi diakibatkan oleh adanya perubahan pada unsure-unsur kimia yang terjadi pada batuan.
B. TERBENTUKNYA MINYAK DAN GAS BUMI
Minyak bumi yang di eksplorasi dan dikonsumsi setiap hari lambat laun akan habis, sedangkan proses terbentuknya memakan waktu jutaan tahun. Ketersedian minyak bumi saat ini diperkirakan hanya mencukupi beberapa tahun saja seiring makin meningkatnya konsumsi.
Seberapa lamakah minyak bumi yang selama ini dikonsumsi terbentuk di perut bumi?.
Para ahli geologi umumnya sepakat bahwa proses terbentuknya lapisan minyak bumi dalam hitungan jutaan tahun. Batuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur 600 juta tahun dan yang termuda berumur 1 juta tahun. Rata-rata batuan yang mengandung minyak bumi berumur antara 10 juta hingga 270 juta tahun.
Tiga faktor utama dalam pembentukan Minyak dan gas bumi yaitu, bebatuan asal (source rock), perpindahan hidrocarbon dari bebatuan asal menuju bebatuan reservoir dan ketiga adanya jebakan (entrapment) geologis.
Komponen pendukung terbentuknya minyak bumi berasal dari organisme tumbuhan dan hewan berukuran sangat kecil yang hidup dilautan purba yang mati dan terkubur, kemudian tertimbun pasir dan lumpur didasar laut selama jutaan tahun membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan membentuk batuan endapan (sedimentary rock), proses ini akan terus berulang dimana satu lapisan akan menutupi lapisan sebelumnya selama jutaan tahun. Kemudian lapisan lautan tersebut ada yang menyusut dan berpindah tempat akibat pergeseran bumi.
Deposit yang membentuk endapan tersebut umumnya tidak mengandung cukup oksigen untuk mendekomposisi material organik secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul menjadi menjadi material yang kaya dengan kandungan hidrogen dan karbon. Dengan tekanan temperatur yang tinggi lapisan bebatuan diatasnya akan mendestilasi sisa bahan organik sedikit demi sedikit dan mengubahnya menjadi minyak dan gas bumi.
Berdasarkan umur dan letak kedalamannya, minyak bumi digolongkan menjadi 4 jenis, pertama young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Dari empat jenis minyak tersebut, Minyak jenis old-deep merupakan yang paling banyak dicari (sweet) karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) lebih banyak dibandingkan dengan jenis lainnya.
Memperhatikan proses terbentuknya minyak dan gas bumi yang rumit dan memakan waktu yang sangat lama, maka sudah seharusnya didalam mengkonsumisi energi dapat lebih bijak, efisien dan tepat guna, sehingga penggunaan energi fosil dapat ditekan.
C. TERBENTUKNYA BATU BARA
Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Adapun proses yang mengubah tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan (coalification).
Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman geologi dan lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi pengendapan (sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas bumi serta perubahan geologi yang berlangsung kemudian, akan menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-macam. Oleh karena itu, karakteristik batubara berbeda-beda sesuai dengan lapangan batubara (coal field) dan lapisannya (coal seam).
Pembentukan batubara dimulai sejak periode pembentukan Karbon (Carboniferous Period) --dikenal sebagai zaman batu bara pertama-- yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Kualitas dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai 'maturitas organik'. Proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi gambut (peat), yang selanjutnya berubah menjadi batu bara muda (lignite) atau disebut pula batu bara coklat (brown coal). Batubara muda adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.
Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, maka batu bara muda akan mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batu bara sub-bituminus (sub-bituminous). Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam sehingga membentuk bituminus (bituminous) atau antrasit (anthracite). Dalam kondisi yang tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga membentuk antrasit. Dalam proses pembatubaraan, maturitas organik sebenarnya menggambarkan perubahan konsentrasi dari setiap unsur utama pembentuk batubara.
Batubara yang berkualitas tinggi umumnya akan semakin keras dan kompak, serta warnanya akan semakin hitam mengkilat. Selain itu, kelembabannya pun akan berkurang sedangkan kadar karbonnya akan meningkat, sehingga kandungan energinya juga semakin besar.
BAB III PENUTUP
A. KESSIMPULAN
Proses pemebentukan barang tambang melalui 5 proses yaitu :
1. Melalui Proses Konsentrasi Magma
2. Proses Sublimasi yaitu proses yang terjadi melalui penguapan langsung kemudian diikuti dengan pengendapan biji daru uap tersebut pada temperature dan uap yang rendah.
3. Proses Hydrothermal yaitu proses diferesiasi magma yang menyusup keatas menjauhi dapur magma.Perubahan temperature mengakibatkan gas magma tersebut berubah menjadi air panas.
4. Proses Endapan sedimen yaitu endapan yang terbentuk dari proses pengendapan berbagai macam mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya.
5. Proses Metamorfosis/metamorfosa yaitu merupakan proses yang terjadi diakibatkan oleh adanya perubahan pada unsure-unsur kimia yang terjadi pada batuan.
B. SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita akan proses pembentukan barang tambang
DAFTAR PUSTAKA
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini
Post a Comment
0 Comments