BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lalatar belakang dari makalah ini adalah keingin tau-an kita akan kegiatan pertambangan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. untuk memenuhi tugas geografi
2. untuk mencari tau akan kegiatan pertambangan
C. RUMUSAN MASALAH
1. apa itu kegiatan pertambangan ?
2. bagaimana kegiatan pertambangan di indonesia ?
3. bagaimana tahapan kegiatan pertambangan ?
4. apa saja kegiatan pertambangan ?
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERTAMBANGAN
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).
B. PERTAMBAGAN DI INDONESIA
Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menjadi 3 jenis, yakni Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis), Golongan B (bahan vital), dan Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak vital).
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 menjelaskan secara rinci bahan-bahan galian apa saja yang termasuk dalam gologan A, B dan C. Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara dan sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya minyak, uranium dan plutonium. Sementara, Bahan Golongan B dapat menjamin hidup orang banyak, contohnya emas, perak, besi dan tembaga. Bahan Golongan C adalah bahan yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak, contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur, tanah liat dan asbes.
C. TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
1. Prospeksi
Prospeksi merupakan tahapan awal dalam mencari bijih-bijih metal atau mineral berharga lainnya (batubara atau nonmetal).
2. Eksplorasi Tambang
Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari :
1. Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan umum) dengan tujuan mencari prospek,
2. Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan
3. Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang
3. Studi Kelayakan
Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang, metode penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak.
4. Tahap perencanaan tambang yaitu :
1. Pengumpulan data, pengolahan data utama dan penunjang
2. Perencanaan tambang
3. Perencanaan penunjang tambang
5. Tolak ukur teknikal yaitu :
1. Penyebaran geologi (stratigrafi, struktur, dll)
2. Mutu bahan galian (sebaran kadar, kadar yang ditambang, COG, pencampuran)
3. Pembatas geoteknik/geomekanik (kuat tekan, kuat geser, kuat tarik)
4. Pembatas hidrologi, geohidrologi (air tanah, permeabilitas)
5. Pembatas topografi (keterjalan lereng bukit)
6. Pembatas geometri endapan (ketebalan, kedalaman, jarak dan tata ruang)
7. Pembatas cara penambangan dan peralatan yang digunakan
8. Manajemen (proyek, perencanaan, operasi)
9. Teknologi penambangan, pengolahan, dan pemanfaatan
6. Mine Design
Mine Design Merupakan kegiatan untuk merencanakan dan merancang suatu tambang berdasarkan study kelayakan dan hasil akhir eksplorasi endapan bahan galian. Menurut HL. Hartman dalam introductory mining engineering 1987, ada tiga faktor merancang tambang pada perencanaan open pit yaitu :
1. Faktor alam dan geologi : kondisi hydrologi, type endapan biji, topografi dan karakter metallurgi dari bijih maupun batuan
2. Faktor ekonomi : kadar endapan bijih, jumlah endapan bijih, SR, COG, biaya operasi, biaya investasi, keuntungan yang dikehendaki, produksi rata-rata dan kondisi pasar
3. Faktor teknik : peralatan, lereng, pit, tinggi jenjang, tanjakan jalan, batas KP dan batas pit.
7. tahapan desain dan perencanaan tambang
1. validasi data (geologi, topografi, jumlah data)
2. model geologi à (geological resources, bentuk cadangan, kualitas dsb.)
3. cut of grade/optimum pit limit
4. penentuan metoda penambangan
5. pembuatan layout tambang & design
6. perhitungan blok cadangan
7. pembuatan schedule produksi
8. pemilihan alat dan type alat yang “suitable”
9. penentuan urutan (sequence) tambang
10. penentuan system drainase
11. analisa lingkungan dan rencana rehabilitasi
D. JENIS HASIL TAMBANG
1. Emas
Adalah logam yang bersifat lunak dan mudah ditempah.
2. Tembaga (Cu)
Mempunyai sistem kristal kubik, secara fisik berwarna.
3. Batu bara
Berasal dari batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta batu bara berumur Tersier bawah dan Tersier atas.
4. Bauksit
Adalah bahan heterogen yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida alumunium.
5. Granit
Adalah salah satu batuan beku, yang berstektur granit dan struktur holokristalin.
6. Timah
Adalah logam berwarna putih keperakan dengan kekerasan yang rendah.
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).
Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menjadi 3 jenis, yakni Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis), Golongan B (bahan vital), dan Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak vital).
B. SARAN
Kami meyadari kekurangan kami dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://pengolahanemassianidasi.blogspot.co.id/2016/01/jenis-dan-macam-kegiatan-pertambangan.html?m=1
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini
Post a Comment
0 Comments