BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Abbasiyah dalam sejarah dikenal sebagai daulah yang mampu menciptakan peradaban yang begitu pesat dan berkualitas. Fakta sejarah membuktikan bahwa pada masa itu peradaban ilmu tumbuh dengan pesat, orang yang belajar dan mengajar sama-sama difasilitasi oleh pemerintah, mereka dibangunkan tempat –tempat istirahat didalam perpustakaan-perpustakaan, mereka yang mengajar dan belajar sama-sama dibayar oleh khalifah. Suasana keilmuan semacam inilah yang menyebabkan ilmu tumbuh dan berkembang dengan cepat dan pesat.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mencari tahu perkembangan ilmu pengetahuan masa bani abbasiyah
2. Untuk memenuhi tugas ski
C. RUMUSAN MASALAH
1. apa saja perkembangan ilmu pengetahuan pada masa bani abbasiyah ?
BAB 2 PEMBAHASAN
A. SUASANA TUMBUH NYA PERADABAN ILMU PENGETAHUAN MASA BANI ABBASIYAH
Suasana tumbuhnya peradaban di Abbasiyah terjadi setelah perluasan wilayah secara besar-besaran. Faktor yang paling dominan mendorong suasana itu adalah kebijakan dari Khalifah Abu Ja’far, bahwa yang menjadi khalifah haru orang yang mencintai dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Suasana keilmuan memang diciptakan oleh khalifah dengan menyediakan segala fasilitas penunjang, lembaga pendidikan dan pepustakaan dibangun, tempat-tempat istirahat dan mukim disediakan oleh siapa saja yang mau belajar ilmu pengetahuan. Ulama dari berbagai disiplin ilmu didatangkan untuk mengajari orang-orang Islam yang belajar.
Kegiatan menulis buku berjalan dengan pesat, karena pemerintah mewajibkan belajar sambil menuliskan ilmu dalam kitab. Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan menurut 3 tingkat, yaitu:
• Tingkat pertama, mencatat ide-ide atau prcakapan dalam satu halaman kertas dituliskan rangkap dua, asli dan salinan
• Tingkat kedua, merupakan pembukuan ide-ide serupa hadis –hadis dalam satu buku, hukum-hukum ..iqih di satu buku, cerita-cerita sejarah di satu buku dan seterusnya.
• Tingkat tiga, tingkat penyusunan yang lebih halus dan paling sempurna. Segala yang sudah dicatat, diatur dan disusun dalam bagian bab-bab tertentu serta berbeda satu sama yang lainnya.
Tingkat penyusunan peradaban ilmu demikian berlangsung pada Bani Abbasiyah fase pertama masa kekuasaan 9 khalifah pertama Abbasiyah. Khalifah-khalifah seperti al-Mansur, Harun al- Rasyid dan al-Makmum adalah khalifah-khalifah yang paling disiplin dalam suasana tersebut.
B. BENTUK PERADABAN HASIL RISET DARI PARA AHLI DAN TOKOH-TOKOH NYA
1. FILSAFAT
a. Al-Kindi
Abu Yūsuf Yaʻqūb ibn ʼIsḥāq aṣ-Ṣabbāḥ al-Kindī (Arab: أبو يوسف يعقوب بن إسحاق الصبّاح الكندي, Latin: Alkindus) (lahir: 801 - wafat: 873), dikenal sebagai filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa Arab, ia mahir berbahasa Yunani. Banyak karya-karya para filsuf Yunani diterjemahkannya dalam bahasa Arab; antara lain karya Aristoteles dan Plotinos.
Sebagai seorang filosof Islam yang produktif, diperkirakan karya yang pernah ditulis al-Kindi dalam berbagai bidang tidak kurang dari 270 buah. Dalam bidang filsafat, diantaranya adalah:
1. Kitab Al-Kindi ila Al-Mu’tashim Billah fi al-Falsafah al-Ula (tentang filsafat pertama),
2. Kitab al-Falsafah al-Dakhilat wa al-Masa’il al-Manthiqiyyah wa al Muqtashah wa ma fawqa al-Thabi’iyyah (tentang filsafat yang diperkenalkan dan masalah-masalah logika dan muskil, serta metafisika),
3. Kitab fi Annahu la Tanalu al-Falsafah illa bi ‘ilm al-Riyadhiyyah (tentang filsafat tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan dan matematika),
4. Kitab fi Qashd Aristhathalis fi al-Maqulat (tentang maksud-maksud Aristoteles dalam kategori-kategorinya),
5. Kitab fi Ma’iyyah al-‘ilm wa Aqsamihi (tentang sifat ilmu pengetahuan dan klasifikasinya),
6. Risalah fi Hudud al-Asyya’ wa Rusumiha (tentang definisi benda-benda dan uraiannya),
7. Risalah fi Annahu Jawahir la Ajsam (tentang substansi-substansi tanpa badan),
8. Kitab fi Ibarah al-Jawami’ al Fikriyah (tentang ungkapan-ungkapan mengenai ide-ide komprehensif),
9. Risalah al-Hikmiyah fi Asrar al-Ruhaniyah (sebuah tilisan filosofis tentang rahasia-rahasia spiritual),
10. Dan Risalah fi al-Ibanah an al-‘illat al-Fa’ilat al-Qaribah li al-kawn wa al-Fasad (tentang penjelasan mengenai sebab dekat yang aktif terhadap alam dan kerusakan).
b. Al-farabi
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi' (870-950, Bangsa Turk: Farabi, Bahasa Persia: محمد فارابی ) singkat Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf Islam berasal dari Farab, Kazakhstan. Ia juga dikenal dengan nama Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir.
Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjdi 6 bagian Logika, Ilmu-ilmu Matematika, Ilmu Alam, Teologi, Ilmu Politik dan kenegaraan,Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah).
Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tetang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah islam. Filsafat politik Al-Farabi, khususnya gagasannya mengenai penguasa kota utama mencerminkan rasionalisasi ajaran Imamah dalam Syi'ah.
c. Ibnu bajah
Ibnu Bajjah (ابن باجة) atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh at-Tujibi bin Bajjah (أبو بكر محمد بن يحيى بن الصايغ) adalah seorang astronom, filsuf, musisi, dokter, fisikawan, psikolog, botanis, sastrawan, dan ilmuwan Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Zaragoza, tempat yang kini bernama Spanyol, dan meninggal di Fez pada 1138.
Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Albertus Magnus. Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap.
d. Ibnu thufail
Ibnu Thufail (sekitar 1105–1185) nama lengkap; Abu Bakr Muhammad bin 'Abdul Malik bin Muhammad bin Thufail al-Qaisi al-Andalusi أبو بكر محمد بن عبد الملك بن محمد بن طفيل القيسي الأندلسي (nama Latin Abubacer) ialah filsuf, dokter, dan pejabat pengadilan Arab Muslim dari Al-Andalus.
Lahir di Guadix dekat Granada sekitar tahun 1105, ia dididik oleh Ibnu Bajjah (Avempace). Ia menjabat sekretaris untuk penguasa Granada, dan kemudian sebagai wazir dan dokter untuk Abu Ya'qub Yusuf, penguasa Spanyol Islam (Al-Andalus) di bawah pemerintahan Muwahhidun, pada yang mana ia menganjurkan Ibnu Rusyd sebagai penggantinya sendiri saat ia beristirahat pada 1182. Ia meninggal di Maroko.
Di zamannya nama baiknya sebagai pemikir & pelajar telah membuatnya dipuji sebagai Maecenas. Ibnu Thufail juga merupakan pengarang Hayy bin Yaqthan (Hidup, Putra Kesadaran) roman filsafat, dan kisah alegori lelaki yang hidup sendiri di sebuah pulau dan dan yang tanpa hubungan dengan manusia lainnya menemukan kebenaran dengan pemikiran yang masuk akal, dan kemudian keterkejutannya pada kontak dengan masyarakat manusia untuk dogmatisme, dan penyakit lainnya.
e. Ibnu sina
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang produktif di mana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan Referensi di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
f. al-ghazali
Nama asli Imam al-Ghazali ialah Muhammad bin Ahmad, Al-Imamul Jalil, Abu Hamid Ath Thusi Al-Ghazali. Lahir di Thusi daerah Khurasan wilayah Persia tahun 450 H (1058 M). Sebagai seorang ulama dan pemikir dalam dunia Islam, tentunya ia sangat tekun untuk menulis kitab. Jumlah kitab yang ditulis al-Ghazali sampai sekarang belum disepakati secara definitif oleh para penulis sejarahnya. Menurut Ahmad Daudy, penelitian paling akhir tentang berapa jumlah buku yang dikarang oleh al-Ghazali seperti halnya yang dilakukan oleh Abdurrahman Al-Badawi, yang hasilnya dikumpulkan dalan satu buku yang berjudul Muallafat Al-Ghazali.Dala buku tersebut, Abdurrahman mengklasifikasikan kitab-kitab yang ada hubungannya dengan karya al-Ghazali dalam tiga kelompok. Pertama, kelompok kitab yang dapat dipastikan sebagai karya al-Ghazali yang terdiri atas 72 buah kitab. Kedua, kelompok kitab yang diragukan sebagai karyanya yang asli terdiri atas 22 kitab. Ketiga, kelompok kitab yang dapat dipastikan bukan karyanya, terdiri atas 31 buah kitab.
Mengenai kitab-kitab yang ditulis oleh al-Ghazali meliputi bidang ilmu yang populer pada zamannya, di antaranya tentang tafsir al-Qur’an, ilmu kalam, ushul fiqh, fiqih, tasawuf, mantiq, falsafat, dan lainnya.
g. ibnu rusyd
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, 1126 - Marrakesh, Maroko, 10 Desember 1198) dalam bahasa Arab ابن رشد dan dalam bahasa Latin Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
2. KEDOKTERAN
a. jabir bin hayyan
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
Karya Jabir antara lain:
Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the Composition of Alchemy)
Kitab Al-Sab'een
Kitab Al Rahmah
Al Tajmi
Al Zilaq al Sharqi
Book of The Kingdom
Book of Eastern Mercury
Book of Balance
b. Hunain bin ishaq
Nama lengkap beliau Abu Zaid Hunain bin Ishaqal-'Ibadi dikenal dalam bahasa Latin sebagai Johannitius (809-873 M). Al Ma’mun mendirikan Baitul hikmah di Baghdad dan memutuskan untuk menerjemahkan buku-buku warisan Yunani ke bahasa Arab. Al Ma’mun memangil sejumlah penerjemah yang terkenal untuk menerjemahkan buku-buku dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. Di antara para penerjemah yang terkenal itu adalah Hunain bin Ishaq, yang ketika masih berusia muda. Al Ma’mun meminta darinya untuk menerjemahkan buku-buku para filsuf Yunani ke bahasa Arab dan dalam waktu yang sama sang khalifah juga meminta darinya untuk memperbaiki apa yang diterjemahkan oleh para penerjemah yang lain.
c. thabib bin qurra
Thabib bin Qurra lahir di Haran (turki) dan meninggal di baghdad (irak). Di bidang metematika beliau telah meletakkan asas pertama metematika modern dibawah tajuk hisab calculus.
Beliua juga telah menulis buku "Muqaddimah li al-Ilm al-‘adad", yaitu salah satu sumber dasar bagi orang islam di dalam ilmu bilangan.
Di bidang astronomi, beliau telah bekerja di pusat kajian yang dibina oleh khalifah al-Makmun di baghdad pada tahun 851 M.
Di bidang kedokteran beliua telah menghasilkan karya seperti kitab "zakhirah" yang merupakan karya terpenting beliua, juga kitab “Auja’il kalli wa al-Masani”, kitab “al-Maulud ibn sab’ata asyar”, dan beliua telah menerjemahkan karangan galinous yang bertajuk “jawami al-adawiyati al-Mufradah”
d. ar-razi
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.
Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
Hidup yang Luhur (Arab: الحاوي).
Petunjuk kedokteran untuk masyarakat umum (Arab:من لا يحضره الطبيب)
Keraguan pada Galen
Penyakit pada anak
3. MATEMATIKA
a. Umar Al-Farukhan
beliau seorang Insinyur arsitek pembangunan kota Baghdad.
b. Al-khawarizmi
Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī (bahasa Arab: محمد بن موسى الخوارزمي) adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad.
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.
Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya. Kata algorisme dan algoritma diambil dari kata algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna digit.
c. banu musa
Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 - 873), adalah seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya (Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan Al-Ma'mun.
4. ASTRONOMI
a. al-fazari
Abu abdallah Muhammad bin Ibrahim al-Fazari (meninggal 796 atau 806) adalah seorang filsuf, matematikawan dan astronom Muslim. Ia banyak menterjemahkan buku-buku sains ke dalam bahasa Arab dan Persia. Ia juga merupakan astronom muslim pertama yang membuat astrolobe, alat untuk mengukur tinggi bintang. Ia pernah mendapat tugas untuk menterjemahkan ilmu angka dan ilmu hitung, serta ilmu astronomi India yang bernama Sind Hind, oleh khalifah Al Mansyur dari Abbasiyah.
b. al-battani
Al Battani (sekitar 850 - 923) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani (Bahasa Arab أبو عبد الله محمد بن جابر بن سنان الحراني الصابي البتاني ; nama lengkap: Abū ʿAbdullāh Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Ḥarrani aṣ-Ṣabiʾ al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
c. abdul wafak
Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani (Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana. Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai dengan namanya.
d. al-farghoni
Al-Farghani adalah seorang ahli astronomi muslim yang sangat berpengaruh. Nama lengkapnya adalah Abu al-Abbas bin Muhammad bin Kalir al-Farghani. Di Barat, para ahli astronomi abad pertengahan mengenalnya dengan sebutan al-Farghanus.
Hasil penelitian al-Farghani di bidang astronomi ditulisnya dalam berbagai buku. Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum (Asas-Asas Ilmu Bintang) adalah salah satu karya utamanya yang berisi kajian bintang-bintang. Sebelum masa Regiomontanus, Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum adalah salah satu buku yang sangat berpengaruh bagi perkembangan astronomi di Eropa.
5. SENI UKIR
seni ukir yang berkrmbang pesat, pada zaman itu ialah penggunaan khat arab (kaligrafi) sebagai motif ukiran. Yang terkenal dan maju ialah, seni ukir di dinding tembok. Banyak Al-Qur’an, hadist nabi dan rengkuman syair yang dipahan dan di ukir pada tembok dinding bangunan masjid, istana, gudung-gedung.
Tokohnya antara lain Al-Badr dan Al-Tariff sekitar tahun 961-976 M. Seni ukir yang dikembangkan tidak hanya pada kayu tapi juga pada logam, emas, perak, marmer, mata uang, dan porselin. Pendidikan, Modal Utama Mengembangkan Peradaban Islam
6. BAHASA DAN SASTRA
sastrawan pada zaman pemerintahan Bani Abbas, telah melakukan perubahan kekuasaan tersebut. Mereka telah mampu mengombinasikannya dengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi arab. Oleh karena itu wajar kalau kemudian pada masa pemerintahan Bani Abbas banyak bermunculan penyair terkenal. Diantara mereka adalah sebagai berikut:
a. Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani
b. Abu Tamam (wafat 232 H) nama aslinya adalah Habib bin Auwas atb-Tba’i
c. Dabal al-khuza’I (wafat 246 H) nama aslinya adalah Da’bal bin Ali Razin dari Khuza’ab. Penyair besar yang berwatak kritis.
d. Ibnu Rumy (221-283 H). nama aslinya adalah Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani menciptakan tema-tema baru
e. Al-Matanabby (303-354 H) nama aslinya adalah Abu Thayib Ahmad bin Husin al-Kuft penyair istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal.
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah telah terjadi perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing.
a. Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintis diantaranya Kalilab wa Dimnab, kitab ini terjemahan dari bahasa sansekerta. Karya seorang filosuf india bernama Baidaba dia menyalin menjadi bahasa arab.
b. Abdul Hamid al-katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat.
c. Al-Jabid (wafat 255H). Karyanya ini memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian.
d. Ibnu Qutaibab (wafat 276 H). Ia dikenal sebagai ilmuan dan sastrawan yang sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.
e. Ibnu Abdi Rabbib (wafat 328 H). Ia seorang penyair yang berbakat yang memiliki kecenderungan kesajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra arab. Karya terkenalnya adalah al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat banyak Ilmu pengetahuan Islam.
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan masa bani abbasiyah sangat berkembang pesat di beberapa bidang, di antaranya bidang filsafat, kedokteran, matematika, astronomi, seni ukir, dan bahasa dan sastra
B. SARAN
Kami sangat meyadari kekurangan kami dalam menyusun makalah ini, jadi kami harap teman teman bisa memberi masukan berupa kritik dan saran. Juga kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
M. Husain Tuanaya, Miftachul Ula, Mariyah Ulfah, 2015, sejarah kebudayaan islam kelas xi, jakarta. Direktorat pendidikan madrasah direktrorat jendral pendidikan islam kementrian agama republik indonesia
id.wikipedia.org
https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Musa_Jabir_bin_Hayyan
http://peutrang.blogspot.co.id/2013/11/7-tokoh-muslim-di-bidang-kedokteran.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Zakariya_ar-Razi
http://www.republika.co.id/berita/shortlink/61461
akitephos.wordpress.com
manfaatuntuksesama.blogspot.co.id
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini
Post a Comment
0 Comments