makalah sejarah kebudayaan islam tentang kemajuan peradaban ilmu pengetahuan masa bani abbasiyah

BAB I PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG

Abbasiyah dalam sejarah dikenal sebagai daulah yang mampu menciptakan peradaban yang begitu pesat dan berkualitas. Fakta sejarah membuktikan bahwa pada masa itu peradaban ilmu tumbuh dengan pesat, orang yang belajar dan mengajar sama-sama difasilitasi oleh pemerintah, mereka dibangunkan tempat –tempat istirahat didalam perpustakaan-perpustakaan, mereka yang mengajar dan belajar sama-sama dibayar oleh khalifah. Suasana keilmuan semacam inilah yang menyebabkan ilmu tumbuh dan berkembang dengan cepat dan pesat.

B.   TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk mencari tahu perkembangan ilmu pengetahuan masa bani abbasiyah
2.      Untuk memenuhi tugas ski

C.   RUMUSAN MASALAH

1.      apa saja perkembangan ilmu pengetahuan pada masa bani abbasiyah ?















BAB 2 PEMBAHASAN
A.          SUASANA TUMBUH NYA PERADABAN ILMU PENGETAHUAN MASA BANI ABBASIYAH

Suasana tumbuhnya peradaban di Abbasiyah terjadi setelah perluasan wilayah secara besar-besaran. Faktor yang paling dominan mendorong suasana itu adalah kebijakan dari Khalifah Abu Ja’far, bahwa yang menjadi khalifah haru orang yang mencintai dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Suasana keilmuan memang diciptakan oleh khalifah dengan menyediakan segala fasilitas penunjang, lembaga pendidikan dan pepustakaan dibangun, tempat-tempat istirahat dan mukim disediakan oleh siapa saja yang mau belajar ilmu pengetahuan. Ulama dari berbagai disiplin ilmu didatangkan untuk mengajari orang-orang Islam yang belajar.
Kegiatan menulis buku berjalan dengan pesat, karena pemerintah mewajibkan belajar sambil menuliskan ilmu dalam kitab. Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan menurut 3 tingkat, yaitu:
                          Tingkat pertama, mencatat ide-ide atau prcakapan dalam satu halaman kertas dituliskan rangkap dua, asli dan salinan
                          Tingkat kedua, merupakan pembukuan ide-ide serupa hadis –hadis dalam satu buku, hukum-hukum ..iqih di satu buku, cerita-cerita sejarah di satu buku dan seterusnya.
                          Tingkat tiga, tingkat penyusunan yang lebih halus dan paling sempurna. Segala yang sudah dicatat, diatur dan disusun dalam bagian bab-bab tertentu serta berbeda satu sama yang lainnya.
Tingkat penyusunan peradaban ilmu demikian berlangsung pada Bani Abbasiyah fase pertama masa kekuasaan 9 khalifah pertama Abbasiyah. Khalifah-khalifah seperti al-Mansur, Harun al- Rasyid dan al-Makmum adalah khalifah-khalifah yang paling disiplin dalam suasana tersebut.
B.             BENTUK PERADABAN HASIL RISET  DARI PARA AHLI DAN TOKOH-TOKOH NYA

1.     FILSAFAT

a.       Al-Kindi
Abu Yūsuf Yaʻqūb ibn ʼIsḥāq aṣ-Ṣabbāḥ al-Kindī (Arab: أبو يوسف يعقوب بن إسحاق الصبّاح الكندي, Latin: Alkindus) (lahir: 801 - wafat: 873), dikenal sebagai filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa Arab, ia mahir berbahasa Yunani. Banyak karya-karya para filsuf Yunani diterjemahkannya dalam bahasa Arab; antara lain karya Aristoteles dan Plotinos.
Sebagai seorang filosof Islam yang produktif, diperkirakan karya yang pernah ditulis al-Kindi dalam berbagai bidang tidak kurang dari 270 buah. Dalam bidang filsafat, diantaranya adalah:
1.           Kitab Al-Kindi ila Al-Mu’tashim Billah fi al-Falsafah al-Ula (tentang filsafat pertama),
2.           Kitab al-Falsafah al-Dakhilat wa al-Masa’il al-Manthiqiyyah wa al Muqtashah wa ma fawqa al-Thabi’iyyah (tentang filsafat yang diperkenalkan dan masalah-masalah logika dan muskil, serta metafisika),
3.           Kitab fi Annahu la Tanalu al-Falsafah illa bi ‘ilm al-Riyadhiyyah (tentang filsafat tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan dan matematika),
4.           Kitab fi Qashd Aristhathalis fi al-Maqulat (tentang maksud-maksud Aristoteles dalam kategori-kategorinya),
5.           Kitab fi Ma’iyyah al-‘ilm wa Aqsamihi (tentang sifat ilmu  pengetahuan dan klasifikasinya),
6.           Risalah fi Hudud al-Asyya’ wa  Rusumiha (tentang definisi benda-benda dan uraiannya),
7.           Risalah fi Annahu Jawahir la Ajsam (tentang substansi-substansi tanpa badan),
8.           Kitab fi Ibarah al-Jawami’ al  Fikriyah (tentang ungkapan-ungkapan mengenai ide-ide komprehensif),
9.           Risalah al-Hikmiyah fi Asrar al-Ruhaniyah (sebuah tilisan filosofis tentang rahasia-rahasia spiritual),
10.       Dan Risalah fi al-Ibanah an al-‘illat al-Fa’ilat al-Qaribah li al-kawn wa al-Fasad (tentang penjelasan mengenai sebab dekat yang aktif terhadap alam dan kerusakan).
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini



1 2 3 4 5 6

Post a Comment

0 Comments