BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa generasi muda saat ini, telah dihadapkan dengan perang teknologi seperti maraknya Game Online yang mudah diakses oleh siapapun baik orang dewasa, bahkan anak-anak sekalipun. Dengan semakin mudahnya akses internet bagi kita semua, sebagian orang tua mungkin dipusingkan dengan permasalah anak yang mulai kecanduan terhadap game online. Mulanya memang bermain game seperti biasa hanya untuk mengisi waktu luang, namun lama-kelamaan, apabila hal ini terus saja dibiarkan maka anak-anak akan menjadi kecanduan yang sangat luar biasa, bahkan sulit untuk dikendalikan. Dampak lain, anak-anak bisa saja tiba-tiba menjadi pribadi yang berani, kreatif, lincah dan agresif. Padahal bisa jadi mereka pada dasarnya adalah anak-anak yang pemalu dan minder. Sehingga banyak kasus terjadi seperti, anak akan bersikap liar tanpa aturan, mereka bisa memukul, membunuh, mencuri tanpa mendapatkan konsekuensi nyata. Inilah bahayanya yang secara tidak sadar anak-anak telah diajari bertindak tanpa aturan sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa faktor yang menyebabkan ketergantungan game online ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. untuk memenuhi tugas sosiologi
2. untuk mencari tahu faktor yang menyebabkan ketergantungan game online.
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENYEBAB KETERGANTUNGAN GAME ONLINE
1. BOSAN
Salah satu pemicu yang menyebabkan anak bermain game online adalah rasa bosan yang dimiliki anak, dengan rasa bosan yang ia rasakan akan menjadi pendorong untuk menghabiskan waktunya dengan bermain game. Hal ini terjadi karena rutinitas yang menjemukan, tidak ada kesempatan bagi anak-anak untuk relaks dari padatnya jadwal sekolah, belajar, dan les. Belum lagi pengaruh suasana di rumah yang jauh dari kenyamanan. Maka game online adalah bentuk pelampiasan anak untuk menghilangkan rasa bosan yang ia rasakan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan orangtua adalah sebagai berikut :
Berdiskusi kepada anak mengenai aktivitas hariannya. Hal ini penting karena sebagai bentuk perhatian orang tua kepada anak, dan juga supaya orangtua mampu mengkontrol, mengatahui, dan memahami aktivitas apa saja yang dilakukan anak dalam kesehariannya.
Membuat kejutan sela rutinitas anak bisa berupa hadiah atau hiburan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memberikan motivasi anak dalam melakukan aktivitasnya.
Merencanakan program liburan bersama anak. Liburan bersama anak juga merupakan suatu hal yang sangat penting, agar anak tidak bosan dengan aktivatasnya sehari-sehari yang sangat padat.
2. STRES
Perilaku stres muncul karena beban yang terlalu berat dirasakan oleh anak, serta ketidakmampuannya mengelola masalah yang ia hadapi. Hal ini terjadi karena anak tidak punya ruang untuk curhat dan bercerita. Sehingga emosi yang mereka rasakan menumpuk, dan lambat laun membuat anak makin gelisah. Apabila kita mendapati hal ini, yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut :
Mengevaluasi jadwal harian anak agar tidak terlalu memberatkan baik fisik maupun otaknya.
menyediakan waktu untuk mendengarkan curhat anak secara rutin.
Menfasilitasi anak untuk aktif dalam berolahraga seperti beladiri, basket, atau bola, dll. Sebab salah satu cara menyalurkan emosi bagi anak adalah dengan berolahraga.
Apabila kita dapat mengantisipasi kedua hal di atas, maka yang kita lakukan adalah cukup dengan mengawasi dan membuat aturan bagi anak dalam bermain game, yaitu :
Meletakkan komputer dan perangkat permainan dalam ruang terbuka yang mudah diawasi.
Memberikan pemahaman kepada anak mengenai dampak dari game online melalui diskusi hangat.
Membuat kesepakatan dengan anak berapa lama bermain game.
Bertindak tegas jika anak melanggar waktu yang disepakati dengan memberikan konsekuensi berupa pembatasan kesenangan dalam aktivitas lain. Konsekuensi harus sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Memberitahukan kepada orangtua juka ingin bermain game di luar rumah. Dengan tetap menyepakati berapa lama waktu yang diberikan untuk bermain game, dan mencari informasi lingkungan dan teman anak bergaul.
Uraian di atas adalah merupakan cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi agar anak tidak kecanduan game online. Namun apabila kita sudah terlambat mengantisipasi, sehingga anak kita terlanjur kecanduan game online. Jika hal ini terjadi beberapa tindakan yang dapat kita lakukan adalah :
Segera melakukan diskusi bersama anak mengenai dampak negatif yang dirasakan akibat kecanduan game online.
Merencanakan bersama alternatif kegiatan bagi anak dalam mengisi waktu luangnya.
Melakukan evaluasi berkala untuk melihat kemajuan anak dalam mengatasi rasa candunya, dan jangan lupa memberikan apresiasi jika anak berhasil mengurangi kecanduannya.
Jika usaha untuk melepaskan diri dari kecanduan game online ini progresnya berjalan lambat, jangan menyerah. Kita harus lebih sabar, dan tetap terus berusaha.
Di rumah, orangtua juga memberikan contoh yang patut diteladani, dengan tidak berlama-lama didepan perangkat komputer, apalagi jika bukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Jika dalam perjalanannya ternyata orangtua mengalami kesulitan, dan anak sudah berada dalam kecanduan yang sangat parah, maka memintalah bantuan kepada ahli terapis.
B. KERANGKA BERFIKIR
game online sekarang sudah menjadi permainan yang modern di indonesia. Bermain game online sudah menjadi trend untuk masa sekarang dan pemain nya pun semakin lama semakin bertambah mulai dari anak anak hingga deawasa. Hal ini disebabkan karena game online pada setiap tahun nya akan memunculkan model game yang semakin menarik dengan grafis dan keunikan tersendiri.
Bebrapa game yang muncul juga semakin kompleks dari segi alur permainan dan banyak diantaranya yang mengandung kekerasan dan tidak sesuai untuk konsumsi anak anak. (Jurnal psikologi vol. 4 oktober 2001). Dibandingkan orang dewasa, anak sekolah merupakan kelompok yang sangat mudah terpengaruh oleh game online. Terutama anak anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Seperti kata hurlock ( 1978:182) sekolah dasar teruatama anak yang berusia 10-11 tahun lebih memahami dan lebih suka bermain.
Salah satu kasus yang terjadi ekstrem yang terjadi akibat pengaruh game adalah pada tanggal 25 juni 2003 terdapat dua bersaudara tiri di amerkia Yousa dan Wiliam Buckner, berusia 14 tahun dan 16 tahun menggunakan senapan untuk menembaki kendaraan di tennesse, kemudian ia membunuh seorang pria berusia 45 tahun dan melukai gadis berusia 19 tahun. Kedua penembak mengaku terinspirasi video game grand theff auto iii ( journal psikologi universitas gunaradrma vol 4 oktober 2011)
Karena anak-anak yang masih berada di sekolah dasar biasanya menyukai permainan kelompok/tim yang mana permainan game online ini sangat terorganisasi dan mempunyai peraturan serta bernuansa persaingan yang kuat yang membuat anak semakin asyik bermain dan ketagihan. Bahkan karena levelnya yang terus bersambung hingga ratusan level yang menuntut anak harus bermain secara terus menerus hingga membuat ketagihan.
Selain menyita waktu, game online juga menyebabkan anak anak tidak betah di rumah. Mereka lebih suka menghabiskan waktu di warnet dari pada di rumah. Hal ini menyebabkan waktu di rumah yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar malah mereka gunakan untuk bermain di warnet. Akibat nya anak terkadang suka meminta uang kepada orang tuanya tanpa terkontrol. Tak jarang mereka rela berbohong untuk mendapat uang untuk bermain game.
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Faktor penyebab ketergantungan game online adalah stres dan bosan.
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi anda.
DAFTAR PUSTAKA
Ejournal ilmu komunikas, volume 1, nomer 2, 2013:532-554
feist,jess dan feist, gregorry j, teori kepribadian, 2010, jakarta: salemba humanika jurnal hubungan kecanduan bermain game online terhadap identitas diri remaja
journal fakultas psikologi universitas guna darma vol 4 oktober 2011
journal of literealy and technology, volume 9, nomer 2: august 2008
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini
Post a Comment
0 Comments