BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampak globalisasi berupa ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial terutama tamak dalam hubungan negara-negara dengan ekonomi kuat dan negara-negara dengan ekonomi lemah. Pada era globalisasi, banyak negara maju mendominasi kehidupan ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang di maksud dengan aktivitas pemberdayaan komunitas ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan aktivitas pemberdayaan komunitas.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.
Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.
Pemberdayaan Komunitas: suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. (Hatu, 2010)
B. AKTIVITAS PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
1. Inisiator Pemberdayaan Komunitas
Perdagangan bebas dapat dimaknai sebagai proses kegiatan perdagangan antarbangsa atau antarnegara yang ditandai tidak adanya hambatan dari pemerintah. Akibatnya, muncul persaingan secara ketat baik antarindividu maupun perusahaan di negara berbeda. Di sisi lain, konsumen dapat memperoleh barang-barang berkualitas internasional secara mudah. pelaku usaha di Indonesia harus mengalami persaingan ketat.
a. Pemerintah
Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan pemberdayaan masyarakat karena bertanggung jawab atas nasib, masa depan, dan kesejahteraan rakyat. pemerintah sebagai inisiator akan memberi stimulan kepada masyarakat melalui program yang dilaksanakan, salah satunya PNPM Mandiri.
b. Swasta
Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) juga berperan besar sebagai inisiator pelaksanaan pemberdayaan komunitas. Artinya, lembaga ini tidak berasal dari bagian lembaga pemerintahan, tetapi bersifat independen. LSM sangan dibutuhkan untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
c. Masyarakat
Kegiatan sosial masyarakat dapat mempererat hubungan sosial masyarakat.pemberdayaan dari dalam masyarakat biasanya diprakasai oleh para pemangku kepentingan. seperti: kepala desa, lurah, RT, RW, tokoh masyarakat.
2. Prinsip Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan komunitas tidak semata-mata bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi tujuannya dapat berkembang sesuai bidang kegiatannya. Terdapat 4 prinsip pemberdayaan komunitas.
a. Kesetaraan
Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan prinsip kesetaraan. Artinya, pihak pemberdaya dan komunitas yang akan diberdayakan memiliki kedudukan setara. Dalam hal ini pihak pemberdaya/pendamping diposisikan secara fleksibel. Selain memiliki tugas berbagi ilmu pengetahuan, mereka mendengarkan dan mengakomodasi pendapat masyarakat.
b. Partisipatif
Dalam kegiatan pemberdayaan, masyarakat diberi kebebasan memiliki dan merumuskan kebutuhan dalam proses pemberdayaan. Mayarakat diajak melihat kemampuannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Keswadayaan
Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan aspek ke swadayaan. Artinya, ada proses menghargai kemampuan masyarakat dalam upaya pemberdayaan dengan mengedepankan kemampuan masyarakat.
d. Berkelanjutan
Program yang dilaksanakan dalam komunitas ada baiknya dirancang secara berkelanjutan. Artinya, meskipun proses pemberdayaan selesai, program pemberdayaan dapat dilanjutkan dan dikelola masyarakat secara mandiri. Peran dari berbagai pihak seperti peran generasi muda diperlukan untuk menyukseskan upaya pemberdayaan.
3. Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas
Strategi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas sebagai berikut:
a. Mempertimbangkan Potensi Masyarakat
Pemberdayaan komunitas hendaknya dimulai dengan mempertimbangkan potensi masyarakat. Artinya, fasilitator atau pihak pemberdaya komunitas hendaknya menghargai segala potensi yang dimiliki komunitas. Sebagai contoh, pihak pemberdaya menerima pandangan, pendapat, pengalaman, dan pengetahuan yang dapar dimanfaatkan untuk mendukung upaya pemberdayaan. Dalam mempertimbangkan potensi masyarakat. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai batu loncatan upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah menerima berbagai perubahan dalam proses pemberdayaan.
b. Memberikan Pendampingan secara Berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan dalam sebuah kelompok. Pemberdayaan dalam sebuah kelompok dinilai lebih efektif. Sebagai contoh, untuk melakukan pemberdayaan pemuda dalam suatu dusun perlu mendatangi pemuda satu per satu.
c. Memberikan Pelatihan Khusus
Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota masyarakat yang meminta dilakukan pelatihan tertentu di luar program pemberdayaan. Sebagai contoh, dalam pelatihan kekriyaan pemuda karang taruna, terdapat beberapa pemuda yang menginginkan diberi pelatihan pembuatan kerajinan tangan.
d. Mengangkat Kearifan Lokal
Tidak semua norma dan kebiasaan yang menjadi kearifan lokal menghambat perubahan. Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal dalam upaya pemberdayaan komunitas. Sebagai contoh, mengajarkan masyarakat membuat dan mengelola tambak ikan.
e. Memberikan Bantuan Sarana
Bantuan sarana berkebun seperti polybag dan tanaman dapat mempercepat proses pemberdayaan masyarakat Sarana merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan. Adapun wujud bantuan sarana dari pihak pemberdaya di antaranya modal stimulan untuk menggerakkan program yang telah disepakati, pengadaan peralatan yang digunkan selama program berlangsung, bantuan hukum seperti pembebasan lahan, atau bantuan perizininan seperti menggunakan bangunan dan fasilitas umum.
f. Melaksanakan Pemberdayaan secara Bertahap
Adapun tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan sebagai berikut.
1) Perencanaan
Tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara mengikutsertakan masyarakat dalam rapat perencanaan pembangunan Pada tahap perencanaan, pihak pemberdaya dapat menerapkan metode PRA atau Participatory Rural Appraisal. PRA pada dasarnya merupakan metode penelitian atau kajian untuk menggali potensi dan permasalahan dalam masyarakat, serta merumuskan alternatif pengembangan dan solusi permasalahan.
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau disebut tahap kapasitasi biasanya dilakukan dengan metode pendampingan serta diadakan kegiatan memfasilitasi program pemberdayaan.
3) Evaluasi
Bentuk peran komunitas dalam evaluasi program pembangunan antara lain memberikan masukan, saran, dan kritik bagi program pembangunan yang telah berlangsung. Proses evaluasi dapat dilakukan bersama masyarakat. Jika program pemberdayaan dirasa berhasil, tahap berikutnya adalah terminasi, yaitu pengakhiran seluruh kegiatan termasuk pendampingan, serta penyerahan tugas pendampingan kepada komunitas tersebut.
BAB III KESIMPULAN
Pemberdayaan Komunitas: suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Inisiator pemberdayaan komunitas yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Prinsip pemberdayaan komunitas adalah kesetaraan, partisipatif, keswadayaan, dan berkelanjutan.
Strategi pelaksanaan pemberdayaan komunitas yaitu mempertimbangkan potensi masyarakat, memberikan pendampingan secara berkelompok, memberikan pelatihan khusus, meningkatkan kearifan lokal, memberikan bantuan sarana, dan melaksanakan pemberdayaan secara bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
https://yustinasusi.wordpress.com/2015/10/15/bab-4-pemberdayaan-komunitas-dan-kearifan-lokal/
http://group1work.blogspot.co.id/2015/11/strategi-pemberdayaan-komunitas-dan.html
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini
Post a Comment
0 Comments