Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengukuran kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Secara garis besar, teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi atau dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu pengukuran waktu kerja secara langsung dan pengukuran waktu kerja secara tidak langsung. Pengukuran waktu kerja secara langsung dilaksanakan di tempat atau area dimana pekerjaan yang akan diukur dijalankan. Salah satu metode pengukuran waktu kerja secara langsung adalah pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (stop watch time study).
Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (stop watch time study) merupakan aktivitas yang mengawali dan menjadi landasan untuk kegiatan-kegiatan pengukuran kerja yang lainnya. Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (stop watch time study) diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad ke-19. Metode ini baik sekali bila diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung secara singkat dan berulang-ulang (repetitive). Contoh pekerjaan berulang-ulang (repetitive) adalah pekerjaan menginput data pembelian ke komputer yang dilakukan oleh seorang pekerja di bagian purchasing. Dari hasil pengukuran, maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, dimana waktu ini akan dipergunakan sebagai standard penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang serupa. (Sritomo, 2008)
Post a Comment
0 Comments