MANUSIA PURBA DI INDONESIA
MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS (MANUSIA RAKSASA DARI JAWA)
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Meganthropus paleojavanicus merupakan manusia purba terbesar dan tertua. Unsur nama tersebut terdiri dari kata megan= besar, anthropus= manusia, paleo= tua, dan javanicus= berasal dari Jawa. Fosil tersebut berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus berbadan tegap dan mempunyai rahang yang besar serta kuat.
Mereka bertahan hidup dengan cara mengumpulkan makanan, makan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang mana makan tersebut dijadikan sebagai makanan utama. Namun, banyak para ahli beranggapan bahwa sebenarnya Meganthropus adalah Pithecanthropus dengan tubuh yang lebih besar saja, karena jika dilihat dari usianya yang berdekatan dan bentuknya hampir sama.
Ciri-ciri manusia purba meganthropus paleojavanicus:
Tinggi sekitar 165 hingga 180 cm
Berbadan tegap, namun tidak setegap Meganthropus
Tonjolan pada kening tebal dan melintang sepanjang pelipis
Otot kunyahnya tidak sekuat Meganthropus
Volume Otak 900cc
Tidak berdagu dan memiliki hidung lebar
Memakan tumbuhan dan daging hewan buruan, namun tumbuhan menjadi makanan utama
Kening menonjol, tulang graham dan rahang sangat kuat
Bentuk graham besar berahang kuat
PITHECANTHROPUS (MANUSIA KERA)
Fosil manusia purba paling banyak ditemukan di Indonesia adalah jenis Pithecanthropus. Pithecanthropus sendiri mempunyai arti ialah manusia yang berjalan tegak. Terdapat tiga jenis Pithecanthropus paling terkenal ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis.
Jika berdasarkan pengukuran terhadap umur lapisan tanah dimana fosil Pithecanthrophusditemukan di Indonesia, terdapat memiliki umur yang bervariasu, yakni antara 30.000 hingga 1 juta tahun yang lalu.
Ciri-Ciri Manusia Purba Pithecanthropus:
Pada tengkorak tonjolan keningnya tebal
Berhidung lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
Memiliki tinggi 165-180 cm
Pemakan segalanya, baik daging maupun tumbuhan.
Rahang bawah yang kuat
Tulang pipi yang tebal
Bertulang belakang tajam dan menonjol
Bertubuh tegap dan memiliki tempat perlekatan otot tengukuk yang besar dan kuat.
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA PITHECANTHROPUS
A. PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS
Tahun 1936 telah ditemukan fosil tengkorak anak manusia purba oleh seorang peneliti yaitu Widenreich disebuah desa Mojokerto. Fosil manusia purba tersebut diberikan nama dengan Pithecanthropus robustus. Namun bagi Von Koenigswald menyebutnya dengan nama Pithecanthropus mojokertensis. Berikut dibawah ini ciri-ciri dari Pithecanthropus Mojokertensis:
Berbadan Tegak
Tidak berdagu
Kening menonjol
Tinggi badan 165-180 cm
Volume otak 750 – 1.300 cc Tulang geraham dan rahang lebih kuat
Tulang tengkorak tebal
Tengkoraknya berbentuk lonjong
Hidup sekitar 2 hingga 2,5 juta tahun yang lalu
B. PITHECANTROPUS SOLOENSIS
Sekitar tahun 1931-1934 GHR Von Koenigswald, Oppernort dan Ter Haar mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan pertama kalinya ditemukan fosil tersebut di Ngandong-Blora ialah fosil manusia purba berjenis Pithecantropus soloensis.
Mengapa diberi nama Pithecantropus Soloensis? Hal tersebut yang memiliki arti manusia kera dari Solo, lalu kemudian ditemukan juga jenis Pithecantropus di Sangiran yang diperkirakan hidup di 900.000 hingga 200.000 tahun lalu terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Cina. C. PITHECANTROPUS ROBUSTUS
Fosil tersebut ditemukan oleh Widenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, lembah bengawan solo. Fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Von koenigswald menganggap fosil tersebut sejenis dengan Pithecanhtropus mojokertensis.
Benda-benda Peninggalan Pithecanthropus:
Kapak penetak
Kapang genggam
Kapak perimbas
Pahat genggam
Alat-alat tulang
Alat serpih
HOMO SAPIENS (MANUSIA)
Manusia purba berjenis Homo Sapiens bisa dianggap sebagai manusia purba yang berumur paling muda. Dari semua fosil jenis tersebut diperkirakan hidup antara 15.000 hingga 40.000 tahun SM.
Manusia purba Homo sapiens ialah satu-satunya manusia purba yang dapat berpikir. Kecerdasan tersebut dapat terlihat dari volume otak yang hampir mirip dengan manusia modern.
Pada intinya manusia purba jenis tersebut adalah manusia (Homo) dan bukan lagi kategori manusia kera (pithecanthropus).
Terdapat tiga jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia, Homo soloensis, Homo wajakensis, Homo floresiensi. Diantara beberapa fosil tersebut melahirkan sebuah perdebatan karena dianggap sebagai kerangka manusia modern dan bukan manusia purba.
CIRI-CIRI MANUSIA PURBA HOMO SAPIENS:
Tinggi tubuh 130 hingga 210 cm Memiliki otak yang lebih berkembang daripada Meganthropus dan Pithecanthropus
Otot kunya, gigi, dan rahang sudah menyusut
Tonjolan kening sudang berkurang dan berdagu
Memiliki ciri seperti ras Mongoloid dan Austramelanosoid
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA HOMO
A. HOMO SOLOENSIS
Fosil manusia purba jenis homo soloensis tersebut ditemukan Von Koenigswald dan Weidenrich diantara tahun 1933-1934 di lembah solo bengawan solo. Fosil tersebut ditemukan sebuah tengkorak dengan volume otaknya bukan lagi manusia kera. B. HOMO WAJAKENSIS
Fosil manusi purba berjenis ini pertama kali ditemukan oleh Dubois di tahun 1889 di daerah Wajak sekitaran Tulungagung. Manusia purba jenis ini telah ditemukan dapat membuat alat-alat batu maupun tulang dan mereka juga mengerti cara memasak menjadi sebuah makanan.
MANUSIA PURBA DILUAR INDONESIA
Walaupun di Indonesia manusia purba banyak ditemukan, namun tidak hanya di negeri tercinta ini terdapat manusia purba. Manusia purba juga banyak ditemukan diluaran sana, seperti Cina, Eropa dan Afrika. Beberapa fosil tersebut ialah sebagai berikut:
MANUSIA PURBA SINANTHROPUS PEKINENSIS
Sinanthropus pekinensis adalah satu bagian dari jenis manusia purba Homo erectus yang terkenal dengan sebutan manusia peking. Manusia purba tersebut pertama kali ditemukan di salah satu Gua Choukoutien, Peking yang sekarang menjadi Kota Beijing di tahun 1927.
Kapasitas tulang tengkorak dari manusia Peking tersebut hampir mirip dengan manusia modern. Tapi terdapat perbedaan dengan manusia modern ialah Peking mempunyai otot dan rahan yang lebih kuat, tulang tengkorak lebih tebal dan juga rahangnya yang lebar tak mempunyai dagu. Fosil Manusia Peking ada pada saat ini adalah fosil imitasi, karena di tahun 1941 fosilnya diduga hilang pada saat akan dipindahkan ke Amerika Serikat ketika terjadi perang Tiongkok. MANUSIA PURBA AUSTRALOPITHECUS AFRICANUS
Fosil Manusia Purba Australopithecus africanus pertamaka kali ditemukan oleh Raymond Dart di Afrika Selatan pada tahun 1942. Manusia purba ini diduga hidup 2 hingga 3 juta tahun lalu. Jika dilihat dari warna kulitnya, Australopithecus africanus memiliki warna kulit yang sama dengan manusia modern.
MANUSIA PURBA HOMO NEANDERTHALENSIS
Rudolf Virchow adalah penemu pertama fosil Homo neanderthalensis yang ditemukan disekitaran sungan Neander dengan Dusseldorf. Hampir semua bentuk tubuh dan fisiknya mirip dengan dengan Homo wajakinensis. Menurut dugaan para peniliti, manusia purba tersebut telah punah dari zaman Pleistoran. Karena spesies ini pertama kali ditemukan di lemba Neander, Jerman oleh karena itu dinamai dengan sebutan Nenaderthal.
MANUSIA PURBA HOMO RHODESIENSIS
Homo rhodesiensis pertama kalinya ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom. Fosilnya telah ditemukan pada tahun 1924 di Gua Broken Hill, Zimbabwe.
Cara berpakaian dan peralatan manusia purba Homo rhodesiensis yang digunakan untuk berburu dan bekerja dan mendapatkan makanan sudah lumayan maju.
Jika kita bayangkan, kehidupan mereka pada zaman itu sangat nyaman dan peduli untuk saling membantu sesamanya. Tidak seperti era sekarang saling berebut dan menindas untuk menjadi yang terbaik, apalagi sekarang telah membudayanya berbuat korupsi.
Oleh karena itu, seharusnya kita yang hidup harusnya lebih bersyukur bahwa di zaman sekarang ini semuanya sudah maju apapun yang kita inginkan bisa didapatkan dengan mudah.
MANUSIA PURBA HOMO CRO-MAGNON
Nama manusia purba ini diambil dari nama sebuah Goa ialah Cro-Mangon yang terletak dekat dengan Lez-Eyzies. Fosil manusia purba ini pertama kalinya ditemukan pada tahun 1968. Bentuk manusia purba tersebut hampir mirip menyerupai dengan manusia zaman modern seperti sekarang.
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) kliping ini
Post a Comment
0 Comments