makalah fikih tentang usul fiqih: zahir, ta'wil, mantuq dan mafhum.

BAB I LATAR BELAKANG
A.   LATAR BELAKANG
Yang melatarbelakangi makalah ini adalah keingin tahuan kami akan istilah usul fiqih Zahir, Ta’Wil,  Mantuq dan Maphum.

B.   RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      apa yang di maksud dengan Zahir?;
2.      apa yang di maksud dengan Ta’wil?;
3.      apa yang di maksud dengan Mantuq? dan;
4.      apa yang dimaksud dengan maphum.



C.   TUJUAN PENULISAN
Yang menjadi tujuan penulisan maalah ini adalah:
1.      untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh bapak Deni Sugilar S.Hi.
2.      untuk mencari tahu tentang Zahir;
3.      untuk mencari tahu tentang Ta’wil;
4.      untuk mencari tahu tentang Mantuq dan;
5.      unutk mencari tahu tentang Maphum.
BAB II PEMBAHASAN
A.   ZAHIR
1.      PENGERTIAN ZAHIR
Menurut bahasa adalah jelas. Menurut istilah, zahir adalah suatu lapal yang tertunjuk kepada 2 makna, tetapi lebih kuat menuju salah satu makna yang lebih jelas. Contoh Firman Allah SWT. Dalam surah Al-Bakarah ayat 173:



“sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tiada dosa baginya. Sungguh, Allah maka pengampun Maha Penyayang. (al-Baqarah 173)
Lafal باغ)) mempunyai makna “bodoh” dan “melampaui batas” tetapi lebih dekat kepada yang kedua. Contoh lain adalah firman Allah SWT dalam Al-Baqarah 222.









Kata suci (يطعرن) berarti sudah wudu atau mandi. Akan tetapi disini lebih kuat kepada makna ke 2. Yakni telah mandi.
Halaman: 1 2 3
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini




Post a Comment

0 Comments