makalah sejarah tentang babad pengeran diponegoro

BAB I PENDAHULUAN
A.   LATAR  BELAKANG

Historiografi adalah cara menyajikan sejarah dalam bemtuk tulisan. Salah satu bentuk historiografi tradisional adalah Babad Diponegoro. Penting bagi kita untuk mengetahui Babad Diponegoro.

B.   RUMUSAN MASALAH

Seperti apakah Babad Diponegoro?.

C.   TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui Babad Diponegoro.




BAB II PEMBAHASAN
Babad Diponegoro adalah naskah kuno yang berisi kisah hidup Pangeran Diponegoro yang hidup pada tahun 1785-1855. Naskah itu ditulis sendiri oleh Diponegoro ketika ia diasingkan Belanda ke Sulawesi Utara pada tahun 1831. Babad ini merupakan biografi awal pada masa kesusastraan Jawa modern pada masanya.
Babad Dipanegara pada akhir Maret 2012 diajukan untuk pengajuan kedua tahun 2012, Indonesia melengkapi dengan mengajukan naskah salinan Babad Dipanegara dari Badan Kebudayaan Belanda sebagai ingatan kolektif dunia secara internasional atau International Memory Of the World (MOW)Daftar Ingatan Dunia dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan pada Juni 2013 naskah otobiografi ini berhasil diakui sebagai Internasional MOW Register. UNESCO sendiri telah memasukkan sebagai Daftar Ingatan Dunia Nagarakertagama tahun 2008 dan La Galigo tahun 2011.
PADA 21 Juni lalu, Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) menetapkan Babad Diponegoro sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World).
Babad Diponegoro merupakan naskah klasik yang dibuat ketika Pangeran Diponegoro diasingkan di Manado, Sulawesi Utara, pada 1832-1833. Babad ini bercerita mengenai kisah hidup Pangeran Diponegoro yang memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo.
Menurut P. Swantoro, isi dari Babad Diponegoro dibagi menjadi beberapa bagian kisah. “Sepertiga bagian dari Babad Diponegoro menceritakan sejarah Jawa dari jatuhnya Majapahit (1527) sampai Perjanjian Giyanti (1755). Duapertiga lainnya memaparkan keadaaan Kesultanan Yogyakarta dan riwayat hidup Pangeran Diponegoro sendiri dari saat kelahirannya pada 1785 sampai ia diasingkan ke Manado pada 1830,” tulis P. Swantoro dalam Dari Buku ke Buku: Sambung Menyambung Menjadi Satu.
Kisah perjalanan hidupnya itu dituangkan dalam tembang Macapat di mana Pangeran Diponegoro menampilkan diri sebagai orang ketiga. Masa penulisan babad ini memakan waktu hampir sembilan bulan, dari 13 November 1831 sampai 3 Februari 1832, dan terdiri dari 1.151 halaman folio tulisan tangan.
Sejarawan Peter Carey, dalam bukunya Kuasa Ramalan, Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 menyangsikan siapa yang menulis Babad Diponegoro, apakah Pangeran Diponegoro sendiri atau dia menunjuk seseorang untuk menuliskannya.
Halaman: 1 2
klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print) makalah ini




Post a Comment

0 Comments