LAPORAN PRAKTIK BIOLOGI
TENTANG
MIKRO ORGANISME LOKAL
DISUSUN OLEH
fikmakalah.blogspot.com
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, segala puji bagi Allah, semoga kita senantiasa ada dalam lindungan dan limpahan rahmatnya.
Pada praktik kali ini, kami akan meneliti bagaimana pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) dan pengaplikasian MOL pada tanaman.
Kami menyadari keterbatasan ilmu yang kami miliki dalam penyusunan laporan ini, saran dan masukan sangat kami harapkan supaya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Cidaun, 11 Maret 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN PENELITIAN 1
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 1
BAB III METODE PENELITIAN 2
A. ALAT DAN BAHAN 2
B. PROSEDUR KERJA 2
C. HASIL PENELITIAN 2
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3
BAB V KESIMPULAN 4
LAMPIRAN 5
DAFTAR PUSTAKA 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Zat hara adalah salah satu unsur penting bagi tumbuhan. Zat hara berperan sebagai makanan bagi tumbuhan. Biasanya zat hara terdapat di dalam tanah. Terkadang karena berbagai faktor, tanah tidak mengandung zat hara. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara menambah zat hara dengan pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL)?;
2. Apa manfaat MOL bagi tanaman ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui cara pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL);
2. Untuk mencari tahu manfaat MOL bagi tanaman;
3. Untuk memenuhi tugas praktik Biologi.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Pentingnya pemupukan adalah menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Jenis pupuk berdasarkan bahan penyusunnya adalah pupuk kimia, pupuk organik dan pupuk hayati. Penggunaan pupuk kimia dalam budidaya tanaman sangat diminati petani dalam usaha meningkatkan produktivitas tanaman karena pupuk kimia dapat menyediakan unsurhara yang diperlukan tanaman secara cepat dan dalam jumlah yang tidak banyak. Akan tetapi, penggunaan pupuk kimia secara secara terus menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organik dapat menyebabkan kadar bahan organik tanah menurun, struktur tanah rusak, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan, dan jika hal ini terus berlanjut akan menurunkan kualitas tanah dan kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, selain menggunakan pupuk kimia, sebaiknya petani juga menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan/mempertahankan kesuburan tanah.
Pupuk organik dapat dibagi menjadi 2 (dua) berdasarkan bentuknya yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Salah satu jenis pupuk organik cair adalah yang umumnya dikenal sebagai Mikro Organisme Lokal (MOL) yang merupakan larutan hasil fermentasi. Bahan dasar MOL berasal dari berbagai sumber yang mengandung unsur hara mikro, makro, bakteri perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan agen pengendali hama/penyakit tanaman. Oleh karena itu, MOL dapat dimanfaatkan sebagai (a) Pupuk organik cair, (b) Decomposer atau biang pembuatan kompos, (c) Pestisida nabati.
MOL ( Mikro Organisme Lokal ) merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk dimanfaatkan menjadi pupuk sehingga tidak merusak lingkungan. MOL merupakan induk untuk membuat pupuk organik. Istilah MOL atau kepanjangannya Mikro Organisme Lokal sudah banyak dikenal. MOL mudah dibuat dan mudah diaplikasikan. Cara dan metode pengembangan MOL pun bermacam-macam. Namun, kadang-kadang suatu resep MOL yang berhasil diterapkan di suatu tempat, seringkali kurang berhasil dilakukan di tempat lain. Meskipun demikian pembuatan MOL merupakan salah satu cara untuk membuat petani mandiri.
MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:
1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair)
2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos
3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman
BAB III
METODE PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
1. Toples;
2. Karet gelang;
3. Pelastik;
4. Bonggol pisang;
5. Terasi;
6. Gula merah;
7. Air cucian beras.
B. LANGKAH KERJA
1. Ptong bonggol pisang kecil-kecil;
2. Masukan kedalam toples;
3. Campurkan dengan air cucian beras, terasi dan gula merah;
4. Aduk sampai merata;
5. Tutup toples dengan pelastik;
6. Ikat dengan karet gelang;
7. Diamkan selama beberapa hari.
C. HASIL PENELITIAN
Hasil dari praktik ini adalah cairan MOL yang siap di gunakan pada tanaman.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bahan dasar pembuatan MOL berasal dari berbagai bahan yang tersedia dan belum termanfaatkan dilokasi/mudah didapat. Bahan dasar yang dapat digunakan antara lain Terasi, bonggol pisang, air cucian beras, dan gula merah.
MOL mengandung:
1. Karbohidrat (sumber C) : air cucian beras;
2. Glukosa (sumber C dan N) berasal dari air gula merah;
3. Vitamin dan mineral: air kelapa dan susu bekas.
Penggunaan bonggol pisang sebagai bahan dasar pembuatan MOL didasarkan pada pertimbangan bahwa hormon pertumbuhan yaitu : giberelin dan sitokinin terkandung pada bonggol pisang. Selain itu, bonggol pisang juga mengandung mikro organisme yang berguna bagi tanaman diantaranya adalah pelarut phospat, aspergilus, azospirillium.
Fungsi Mikro Organisme Lokal di antaranya:
1. Membantu Menyuburkan Tanah
Sama seperti penggunaan pupuk kompos, MOL juga memiliki fungsi sebagai penyubur tanah dan sumber nutrisi tambahan bagi tumbuhan. cara mengaplikasikannya pun cukup mudah. Anda hanya perlu menyiramkan cairan MOL ke dekat tanaman setiap satu sampai dua minggu sekali. Penggunaan MOL cair yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi tanah menjadi asam. Perlu diingat bahwa penggunaan MOL tidak boleh menyentuh batang dan daun serta tidak boleh terlalu sering karena akan menyebabkan tanah menjadi terlalu asam. Perbandingan penggunaan cairan MOL untuk satu liter cairan MOL di campur dengan dua puluh liter air.
2. Mempercepat Proses Pengomposan
Fungsi lain dari penggunaan MOL yaitu dapat mempercepat proses penguraian tanaman/bahan organik yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk kompos. Kandungan bakteri yang tinggi dalam MOL membuat cairan ini dapat digunakan sebagai pengganti dekomposer seperti EM4. Lagi-lagi Anda dapat berhemat dengan mengurangi biaya produksi. Cairan MOL cukup disiramkan pada adonan bahan-bahan organik yang akan diurai setelah dirasa cukup barulah bahan tersebut ditutup dan waktu pengomposan yang berlangsung bisa sebulan dapat dieprsingkat menjadi tiga minggu.
3. Mudah Diaplikasikan untuk Pemupukan Tanaman Rumahan
Fungsi lain yang tidak kalah penting dari pupuk MOL yaitu pada penggunaannya yang praktis. Berbeda dengan pupuk kompos yang harus dibuat dalam jumlah besar, pupuk MOL dapat dibuat dalam jumlah kecil, sehingga memudahkan kita dalam pembuatannya. Selain itu, dengan bentuknya yang cair, pupuk MOL dapat ditempatkan di wadah-wadah kecil sehingga pupuk MOL dapat lebih praktis dalam penggunaannya dan dapat diaplikasikan langsung pada tanaman yang ada di pekarangan rumah.
BAB V
KESIMPULAN
Mikro Organisme Lokal adalah salah satu jenis Pupuk Organik Cair yang bermanfaat bagi tanaman. Terbuat dari bahan-bahan alami seperti air cucian beras, Bonggol pisang, terasi, dan gula merah yang di campur menjadi satu, kemudian di diamkan secara an aerob selama beberapa hari di dalam toples.
Penggunaan bonggol pisang sebagai bahan dasar pembuatan MOL didasarkan pada pertimbangan bahwa hormon pertumbuhan yaitu : giberelin dan sitokinin terkandung pada bonggol pisang. Selain itu, bonggol pisang juga mengandung mikro organisme yang berguna bagi tanaman diantaranya adalah pelarut phospat, aspergilus, azospirillium.
Manfaat MOL adalah membantu menyuburkan tanah, mempercepat proses pengomposan, dan mudah diaplikasikan untuk pemupukan tanaman rumahan.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sajadah.co/fungsi-mikro-organisme-lokal-mol-atau-pupuk-organik-cair/
http://lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/45-budidaya/823-teknik-pembuatan-mikro-organisme-lokal-mol
http://www.caragampang.com/2014/08/pengertian-dan-manfaat-mikro-organisme/
Post a Comment
0 Comments