BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
budi daya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya. Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg bermanfaat dan memberi hasil".
Budi daya hewan (husbandry) melibatkan usaha pembesaran bakalan (hewan muda) atau bibit/benih (termasuk benur dan nener pada budi daya perikanan) pada suatu lahan tertentu selama beberapa waktu untuk kemudian dijual, disembelih untuk dimanfaatkan daging serta bagian tubuh lainnya, diambil telurnya, atau diperah susunya (pada peternakan susu). Proses pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan bagian dari budi daya sendiri tetapi masih dianggap sebagai mata rantai usaha tani ternak itu. Budi daya hewan dikategorikan ke dalam peternakan dan budi daya perikanan.
B. TUJUAN
Untuk membudidayakan unggas petelur.
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana membudidayakan unggas petelur?.
D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Penelitian ini dilaksanakan di Cidaun, pada hari Minggu, 04 Maret 2018.
BAB II METODOLOGI, KAJIAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
Budi daya hewan (husbandry) melibatkan usaha pembesaran bakalan (hewan muda) atau bibit/benih (termasuk benur dan nener pada budi daya perikanan) pada suatu lahan tertentu selama beberapa waktu untuk kemudian dijual, disembelih untuk dimanfaatkan daging serta bagian tubuh lainnya, diambil telurnya, atau diperah susunya (pada peternakan susu). Proses pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan bagian dari budi daya sendiri tetapi masih dianggap sebagai mata rantai usaha tani ternak itu. Budi daya hewan dikategorikan ke dalam peternakan dan budi daya perikanan.
Budi daya hewan menurut Peraturan presiden Republik Indonesia No 48 ahun 2013 Tentang Budi Daya Hewan Peliharaan adalah "usaha yang dilakukan di suatu tempat tertentu pada suatu kawasan budi daya secara berkesinambungan untuk hewan peliharaan dan produk hewan".
Budidaya berbeda dengan pemuliaan ternak, dalam budidaya bukan saja kegiatan pemeliharaan yang terdapat di dalamnya, kegiatan perkembang biakan (reproduksi) juga termasuk di dalam usaha budidaya. Hampir semua jenis hewan dapat dibudidayakan, bila hewan tersebut hewan liar maka terlebih dahulu dilakukan proses pemuliaan. Dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik di dalam melakukan budidaya ini.
Hasil Budidaya dan Pemanfaatan Unggas
1. Telur
Telur merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari ayam. Telur dihasilkan oleh ayam petelur. Ayam petelur merupakan salah satu ayam yang memiliki kelebihan yaitu dapat menghasilkan telur setip harinya. Ayam petelur salah satu ayam yang pertumbuhannya tidak terlalu cepat untuk pertambahan daging karena ayam petelur energinya banyak digunakan untuk memproduksi telur sehingga kebanyakan ayam petelur memiliki tubuh yang lebih ramping. Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah telur yang dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini memiliki manfaat untuk pengurangan inveksi virus pada telur dapat terkurangi.
2. Daging
Daging merupakan produk yang dihasilkan oleh ayam pedaging. Ayam pedaging merupakan ayam yang memiliki fese pertumbuhan yang sangat cepet terutama pertumbuhan daging. Hal ini dikarenakan ayam pedaging menggunakan energy yang diperoleh dari makanan untuk memproduksi daging sehingga ayam pedaging memiliki pertumbuhan daging yang sangat cepat. Hasil utama budidaya ternak ayam pedaging adalah daging yang dihasilkan oleh ayam. Daging juga merupakan hasil lain dari budidaya ayam petelur adalah daging yang dihasilkan dari ayam yang telah tua (afkir).
3. Kotoran
Budidaya baik ayam petelur maupun ayam pedaging akan menghasilkan kotoran (feses) oleh sebab itu kotorannya harus diolah agar tidak mecemari lingkungan. Kotoran tersebut dapat diolah sebagai pupuk kadang untuk lahan pertanian.
4. Bibit
Bibit atau anakan akan dihasilkan dari seekor indukan ayam. Masing-masing peternakan memiliki manajeman pengolahan untuk bibit yang dihasilkan dari induk. Sebagian peternakan akan memilih untuk mempergunakan hasil bibit yang dihasilkan untuk produksi baik ayam petelur maupun ayam pedaging. Sebagian lagi akan menjual bibit ayam yang lulus sortiran dan yang unggul untuk dijual kepeternakan lain.
B. BUDIDAYA YANG DI PILIH
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, saya memilih memudidayakan unggas petelur.
BAB III PEMBAHASAN
A. PERSIAPAN PEMILIHAN LOKASI, SARANA, DAN PRA SARANA
1. Kandang
kandang adalah kebutuhan utama dalam budidaya ternak unggas untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan kita saat panen. Disamping itu kandang berfungsi untuk memperoleh hasil panen berkualitas.
Kandang terbaik untuk budidaya unggas petelur yaitu kandang yang dimodifikasi menjadi kandang battery, namun manfaat kandang battery ini yaitu disaat unggas sudah memproduksi telur/dewasa. untuk memelihara unggas dari kecil sampai dewasa kita tempatkan dikandang postal, baru setelah dewasa dipindahkan ke kandang battery.
Kandang battery terbuat dari kawat, kayu, atau bambu tergantung modal usaha. Kandang ini di desain sedemikian rupa supaya telur dapat mengelinding/berguling keluar dari kandang battery.
Bahan pembuatan kandang ini juga cukup banyak dan biaya cukup besar, namun keuntungannya juga besar seperti:
1. Mudah mengambil dan mengumpulkan telur
2. Menghindari kerusakan telur oleh unggas
3. Memperoleh telur yang bersih karena setiap telur yang dikeluarkan akan langsung terpisah
4. Menghindari kanibalisme antar unggas/karena mereka berpisah.
2. Peralatan Kandang
Peralatan kandang antara lain :
· *. Tempat makan
· *. Tempat minum
· *. Grit
peratan ini harus sudah disediakan sebelum membeli anak ayam. Tetapi ada satu lagi, tempat makan dan minum pada kandang baterry sudah menyatu dengan kandang yang dapat dibuat dari bambu, aluminium, kayu, dll yang kuat, tahan bocor, dan tidak berkarat.
B. PEMILIHAN BENIH
Untuk memperoleh bibit ayam petelur bisa didapatkan di penyedia bibit ayam yang ada disetiap kota. Bibit ayam digunakan DOC (Day Old Chicken) yang artinya ayam umur sehari.
Cara memilih DOC yang tepat :
*. Anak ayam berasal dari Induk yang sehat
*. Bulu tampak halus dan penuh/lebat
*. Tidak cacat
*. Anak ayam yang nafsu makannya baik
*. Ukuran badan normal, berat badan antara 35-40 gram
*. Tidak terdapat tinja di duburnya.
C. PAKAN
Pakan merupakan campuran beberapa bahan baku makanan unggas yang terdiri atas 2 yaitu yang sudah jadi dan masih harus di lengkapi. Mengandung zat gizi yang cukup untuk ternak.
Biaya pembelian pakan adalah biaya yang lebih besar dari peralatan budidaya unggas petelur, namun Anda juga bisa mengolah sendiri pakan unggas dengan bahan atau sumber daya yang terdekat seperti: jagung-jagungan.
D. OBAT-OBATAN
Obat-obatan, diberikan jika diperlukan, misalnya saat ternak sakit dan harus sesuai dengan penyakit yang diderita unggas. Dosis yang sesuai dan waktu yang tepat.
Vitamin, dapat diberikan bercampur dengan pakan, berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan.
Hormon Pertumbuhan, sama dengan vitamin yaitu diberi bersama makanan, bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan.
Jika Anda membeli bahan-bahan ini jangan membeli bahan yang dicampur dengan bahan kimia yang berlebih dan tidak wajar, karena akan merusak kualitas telur dan berpengaruh pada unggas. Saram saya, belilah yang sudah umum dipakai pengusaha unggas dan petelor.
E. TEKNIK PEMELIHARAAN
Pemberian pakan khusus ayam petelur ada 2 fase: fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (4-6 minggu).
Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam petelur untuk fase starter
1. Minggu pertama : 17 gram/ekor
2. Minggu ke-2 : 43 gram/ekor
3. Minggu ke-3 : 66 gram/ekor
4. Minggu ke-4 : 91 gram/ekor
dikalkulasikan: 17x7+43x7+66x7+91x7 = 1.519 gram.
Jadi jumlah pakan anak ayam petelur bulan pertama (fase starter) yaitu 1.519 gram/ekor.
jumlah pakan yang dibutuhkan ayam petelur pada fase finisher
1. Minggu ke-5 : 111 gram/ekor
2. Minggu ke-6 : 129 gram/ekor
3. Minggu ke-7 : 146 gram/ekor
4. Minggu ke-8 dan seterusnya : 161 gram/ekor
dikalkulasikan:
111x7+129x7+146x7+161x7 = 3.829.
Jadi, jumlah pakan untuk bulan ke-2 (fase finisher) yaitu 3.829 gram/ekor.
Berarti ayam umur 8 bulan dan seterusnya jumlah pakan yang dibuthkan 161 gram/hari/ekor
jika dikalkulasikan:
161x7+161x7+161x7+161x7 = 4.508.
Jadi, jumlah pakan yang dibutuhkan untuk umur ayam 8 bulan keatas 4.508/ekor setiap bulannya.
Untuk pemberian makan pada unggas lainnya, mungkin berbeda begitupun jenis pakannya.
Nanti akan saya update artikel khusus mengenai pakan unggas yang lain.
Pemberian Minum
minum ayam dilakukan dengan menyediakan air kedalam suatu wadah.
Untuk pemberian air, jangan pernah membiarkan tempat minum ayam kosong maksudnya terus diberi minum ketika air sudah habis.
Pengendalian Penyakit
Untuk mencegah penyakit pada unggas petelur sebaiknya membersihkan kandang secara rutin jangan sampai kotoran menumpuk. Pisahkan unggas yang sakit untuk diberikan vaksin, dan sesuaikan dengan kondisi ternak tersebut.
Vaksinasi, dilakukan untuk membuat kekebalan tubuh unggas dan tujuannya untuk pengendalian penyakit menular supaya tidak menyebar. Diberikan secara teratur untuk mencegah penyakit, vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif: vaksin yang mengandung virus hidup. Untuk membuat kekebalan tubuh yang lebih lama.
Vaksin inaktif: vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan. Kekebalan lebih pendek karena hanya diberikan kepada ayam yang diduga sakit.
F. PEMANENAN
Kegiatan pasca panen budidaya unggas petelur meliputi penyortiran dan pembersihan telur. Telus yang dikumpulkan langsung disortir berdasarkan ukuran dan bentuknya, yaitu telur normal dan abnormal.
Telur normal berbentuk oval, bersih, dan kulitnya mulus dan cangkang normal pada umumnya. Berat 57,6 gram dan volume 63 cc.
Telur abnormal sangat jelas terlihat seperti, telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnnya retak atau keriting serta lembek.
Kemudian telur dicuci bersih dari kotoran secara pelan-pelan dan telur sudah siap untuk dikemas dan dipasarkan.
Untuk memasarkan telur dapat digunakan dengan lapak yang Anda buat atau memasarkan di pasar tradisional atau mungkin memenuhi order.
Berikutnya dilakukan pemeliharaan kandang dan sanitasi untuk menjaga kebersihan dan kualitas yang tetap terjamin.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Agar memperoleh hasil panen yang baik, kita harus melakukan persiapan-persiapan sebelum memulai usaha budidaya unggas petelur.
B. SARAN
Saya menyadari kekurangan saya dalam menulis makalah ini, jadi alangkah baiknya teman-teman bisa mengkoreksi kesalahan saya dan menjadikan makalah ini salahsatu reverensi terbaik tentang budidaya unggas petelur.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.haribisnis.com/2015/09/belajar-wirausaha-produk-produk.html
http://rengganiswidya.blogspot.co.id/2017/04/budidaya-ternak-unggas.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya
Post a Comment
0 Comments